BPPD: Tudingan MenPAN RB ke Radisson Tak Pantas

Selasa, 11 Februari 2020

MenPAN RB, Tjahyo Kumolo (kiri) dan Ketua Unsur Penentu Kebijakan BPPD Batam, Rahman Usman

TRANSKEPRI.COM.BATAM- Ketua Unsur Penentu Kebijakan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Batam, Rahman Usman, kecewa pada MenPAN RB, Tjahyo Kumolo yang menyebut managemen Radisson Hotel penipu, saat memberikan sambutan pada Rapat Penyerahan hasil evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Senin (10/02/12) di hotel tersebut.

" Apa yang disampaikan pak Tjahyo tidak pantas. Memberikan kritikan terhadap kekurangan pelayanan suatu hotel harus jelas dong. Apalagi ini dilakukan pejabat negara. Kalau tidak standar, apanya yang tidak standar. Beda penipu dg pelayanan," ujar Rahman.

Menurut Rahman, dalam dunia perhotelan di kenal istilah standar pelayanan. Sehingga, jika standar pelayanan tersebut tidak terpenuhi, hal itu tidak bisa disimpulkan sebagai tindakan penipuan.

Sekalipun hotel melakukan suatu kesalahan dalam pelayanan tambah Rahman, tentunya tidak pada tempatnya juga pejabat sekelas menteri, memberikan kritikan di forum terhormat tersebut. Bahkan kata Rahman, apa yang dilakukan Tjahyo berdampak buruk pada reputasi hotel bersangkutan pada khususnya dan dunia pariwisata pada umumnya.

" Apa yang dilakukan pak menteri jelas berdampak pada reputasi hotel bersangkutan. Namun demikian untuk mengetahui permasalahan sebenarnya, kita tunggu surat dari Pak Tjahyo. Dan pihak hotel juga harus terbuka ke masyarakat perihal permasalahan apa yang menyebabkan sang menteri marah," pungkas Rahman.


Seperti diketahui, peserta yang hadir dalam Rapat Penyerahan hasil evaluasi SAKIP tahun 2019, yang digelar di Hotel Radisson, sontak kaget ketika MenPAN RB, Tjahyo Kumolo dalam sambutannya menyebut managemen Radisson Hotel sebagai penipu.

" Saya kecewa dengan managemen Hotel Radisson ini, penipu. Sekelas Menteri saja ditipu, apalagi masyarakat biasa," ujar Tjahjo dengan mimik muka kesal. Praktis akibat pernyataan tersebut, membuat publik Batam bertanya-tanya, apa gerangan yang membuat sang menteri begitu murka.(009)