Ilustrasi: Suhu panas
TRANSKEPRI.COM.JAKARTA- Sejumlah kota besar dan kecil di Prancis mengalami panas ekstrem pada Senin (18/7). Panas ekstrem itu bahkan mencatatkan rekor suhu tertinggi ketika negara tersebut dilanda gelombang panas.
Berdasarkan kantor cuaca nasional Prancis, seperti dikutip dari AFP, Nantes barat berada dalam suhu 42 derajat Celsius dan menjadi suhu tertinggi dibandingkan 40,3 C pada 1949. Sedangkan Saint-Brieuc berada dalam suhu 39,5 derajat Celsius, meningkat dari sebelumnya 38,1 C.
Kawasan Brest di pantai Atlantik ujung barat laut negara tersebut mencapai suhu 39,3 derajat Celsius. Itu menjadi suhu tertinggi di sana dibandingkan 35,1 C pada 2002.
Peramal cuaca telah menempatkan 15 departemen Prancis dalam status siaga tertinggi untuk suhu ekstrem, termasuk di wilayah Brittany barat di mana kota pesisir Atlantik Brest yang diperkirakan mencapai 40 C- hampir dua kali lipat rata-rata suhu Juli.
"Di beberapa daerah barat daya, itu akan menjadi panas kiamat," kata ahli meteorologi Francoia Gourand.
Namun, suhu tertinggi di Prancis hingga kini masih dipegang oleh desa Verargues di timur laut Montpellier yang sempat mengalami suhu 46 derajat Celsius pada 2019.
Kondisi seperti kekeringan dan panas yang hebat sejak awal musim panas telah membuat sebagian besar Prancis kering, menyebabkan masalah bagi petani dan menyebabkan kebakaran hutan.
Selama enam hari, pasukan pemadam kebakaran dan armada pesawat pengebom air berjuang melawan kobaran api yang telah memobilisasi sebagian besar dari seluruh kapasitas pemadam kebakaran Prancis.
Petugas pemadam kebakaran juga berjuang untuk memadamkan api di pantai Atlantik barat Bordeaux di sekitar Dune de Pilat yang terkenal, bukit pasir tertinggi di Eropa. (tm)