WNI Wuhan, China tengah menjalani observasi di Natuna
TRANSKEPRI.COM.BATAM- Kementerian Kesehatan membenarkan ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang sempat sakit saat menjalani karantina di Natuna usai kepulangan dari Wuhan, China.
Sekretaris Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Achmad Yurianto memastikan WNI tersebut sakit bukan karena terjangkit virus corona.
Achmad mengatakan beberapa WNI yang sakit seperti diare dan gatal-gatal tersebut akibat konsumsi kebutuhan sehari-hari dari sumber air yang kurang bersih.
"Kemarin itu kita baru tahu, ternyata tandon air. Tandon air bawah tanah itu kan tidak pernah dipakai, begitu volume air yang dibutuhkan tinggi sekali, kita ngisep [air] banyak, ternyata airnya kotor," terangnya kepada CNNIndonesia.com, Minggu (9/2).
Tak hanya para WNI, Achmad mengatakan beberapa petugas kesehatan juga turut terkena imbas sumber air yang tidak sehat tersebut.
Terlepas dari itu, memasuki sepekan masa observasi WNI, Achmad menyatakan kondisi WNI semakin sehat. Mereka pun tak lagi cemas karena kehadirannya telah diterima oleh warga Natuna, yang sebelumnya sempat mengadakan aksi protes atas kedatangan ratusan WNI dari Wuhan tersebut.
"Sehat, baik-baik saja, kan sejak datang mereka sehat, orang sehat yang kemudian kita jaga terus agar sehat, hari ini tadi saya dapat laporan di sana pagi itu masuk semi final futsal [Kegiatan WNI di Natuna]" papar Achmad.
Selain melakoni aktivitas sehari-hari dengan didukung penyegaran fisik di Lanud Raden Sadjad di Ranai, para WNI rutin melakukan pemeriksaan suhu tubuh serta aktif melaporkan kondisi kesehatan setiap hari.
"Pagi dan sore periksa suhu tubuh," ujar Achmad.
Pemerintah telah menyediakan 16 posko kesehatan yang menangani ratusan WNI. Selain 238 orang, ada pula puluhan orang lainnya yang turut dikarantina. Mereka adalah tim penjemput ke Wuhan, China serta kru Batik Air. Dengan demikian, jumlah WNI yang dikarantina di Natuna sebanyak 285 orang.
Belum diketahui identitas para WNI yang dikarantina. Pemerintah daerah hanya diberikan jumlah penghuni karantina tanpa identitas lengkap dari pemerintah pusat. Sejauh ini, beberapa pemda membeberkan kepada publik warganya yang dikarantina. Di antaranya, Aceh 13, Sumatera Utara 4, Riau 6, Jawa Barat 13, Kalimantan Utara 9, Sulawesi Barat 1, dan Sulawesi Selatan 10. (009)