Pemilihan umum
TRANSKEPRI.COM.JAKARTA- Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengungkapkan bakal calon presiden yang masuk dalam kategori divisi utama atau favorit alias paling berpeluang untuk 2024.
Direktur CPA-LSI Denny JA, Ade Mulyana, mengatakan setidaknya ada lima capres divisi utama itu. Lima capres itu disebut sudah memiliki tiket maupun tingkat elektabilitas tinggi dalam sejumlah survei.
"Ada lima capres dan cawapres yang masuk dalam divisi utama. Kita lihat ada 5, pertama ada Puan [Ketua DPR yang juga politikus PDIP Puan Maharani]," kata Ade dalam konferensi pers hasil survei 'Tiga Poros Utama Pilpres 2024 di Era Digital', Rabu (6/7).
"Meskipun elektabilitasnya tidak terlalu tinggi, tapi lagi-lagi Mbak Puan ini punya tiket tersendiri untuk masuk ke pertarungan capres-cawapres, karena ada barrier to entry 20 persen yang menentukan," imbuhnya.
Sebagai informasi, PDIP merupakan satu-satunya partai yang bisa mengusung calon presiden tanpa harus berkoalisi karena memenuhi syarat presidential threshold 20 persen berdasarkan UU Pemilu saat ini.
Di sisi lain, menurut pihaknya, Puan juga bisa dianggap sebagai tokoh sentral di PDIP meskipun elektabiltasnya rendah. Hal itu tak terlepas dari jabatan Puan sekaligus secara biologis dia merupakan putri dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Jadi yang berhak untuk mengklaim PDIP ini masih Mbak Puan, meskipun nanti kita lihat apakah beliau sanggup meningkatkan tingkat elektabilitas sampai akhir tahun atau di awal tahun 2023," tutur Ade.
Ade mengatakan dalam kategori divisi utama itu, capres kedua yang masuk adalah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Menurutnya Airlangga berpeluang menjadi calon presiden setelah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PAN dan PPP.
Koalisi tersebut mengantongi 25,73 persen suara hasil Pemilu 2019. Dengan demikian, koalisi ini sudah bisa mengusung calon sendiri.
Dari gabungan suara tersebut, diketahui bahwa Golkar merupakan pemilik suara tertinggi dengan 14,78 persen. Oleh sebab itu, menurutnya, Airlangga sebagai Ketua Umum Golkar kemungkinan besar mengajukan diri sebagai calon presiden dalam koalisi tersebut.
"Airlangga Hartarto sebagai pemilik saham terbesar KIB," ungkapnya.
Kemudian, calon presiden divisi utama lainnya adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Menurut dia sosok Prabowo merupakan calon presiden dengan tingkat elektabilitas tertinggi saat ini.
"Tapi, memang secara partai harus berkoalisi dengan satu partai lagi untuk bisa maju menjadi capres," ujar Ade.
Dua capres divisi utama lainnya yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Ade menjelaskan bahwa Ganjar memiliki elektabilitas tinggi, namun belum tentu PDIP akan mengusung dia.
"Meskipun kader PDIP, tapi PDIP belum pasti usung Pak Ganjar atau belum ada partai lain yang memang bisa mengusung penuh Pak Ganjar," ujar Ade.
"Kemudian ada Anies Baswedan. Masalahnya sama dengan Ganjar, elektabilitas tinggi, tapi memang masih bermasalah dengan partai pengusung yang kira-kira mau untuk mencalonkan beliau," kata Ade.
Sementara itu, secara terpisah Political Weather Station (PWS) membeberkan hasil survei elektabilitas bakal calon untuk Pilpres 2024. Dari survei yang dilakukan PWS mengungkap Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi menteri yang dinilai paling layak mencalonkan diri sebagai presiden pada Pilpres 2024.
Peneliti Senior PWS Mohammad Tidzi AM mengatakan hampir separuh dari total responden menyetujui Prabowo nyapres pada 2024.
"PWS menanyakan kepada responden, 'Siapakah di antara para menteri dan pejabat setingkat menteri dalam Kabinet Indonesia Maju yang paling layak maju sebagai capres pada Pemilu 2024?' Ternyata bagian terbesar publik, 40,5 persen, menyebut nama Menhan Prabowo Subianto," kata Tidzi dalam jumpa pers daring, Rabu.
Posisi kedua diduduki Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang juga kader Gerindra, Sandiaga Uno. Sebanyak 15,4 persen responden menilai pasangan Prabowo dalam Pilpres 2019 itu layak jadi calon pada 2024 mendatang.
Kemudian, ada nama Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko (10,2 persen), Menteri BUMN Erick Thohir (8,7 persen), Menteri Sosial Tri Risma Harini (7,5 persen), dan Menko Polhukam Mahfud MD 4,5 persen.
Ada juga Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (3,5 persen), Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (3,2 persen), Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (0,9 persen), sertab Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa (0,1 persen).
PWS menggelar survei ini pada 15-28 Juni 2022. Survei ini melibatkan 1.420 orang responden yang dipilih menggunakan teknik multistage random sampling.
Survei ini disebut memiliki ambang batas kesalahan atau margin of error kurang lebih 2,6 persen. Adapun tingkat kepercayaan survei berada di angka 95 persen.
PWS merupakan lembaga survei yang tergabung dalam Asosiasi Survei Opini Publik Indonesia (ASOPI). Tidzi mengklaim survei kali ini dibiayai yayasan PWS. (tm)