Anggota DPRD Kepri, Ririn Warsiti, SE.MM
TRANSKEPRI.COM.BATAM- Partisipasi politik perempuan berperan penting bagi kemajuan bangsa. Rendahnya angka keterwakilan perempuan di parlemen berpengaruh terhadap isu kebijakan kesetaraan gender dan respon terhadap masalah utama yang dihadapi oleh perempuan.
Demikian diungkapkan Bendahara Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Provinsi Kepulauan Riau, Ririn Warsiti, SE MM, Rabu (6/7/2022). menyikapi rendahnya partisipasi perempuan di dunia politik saat ini.
"Untuk Kepri sendiri baru 4 politisi perempuan atau 8,9 persen dari 45 anggota DPRD Kepri saat ini. Hal itu menunjukan partisipasi politik perempuan Indonesia masih di bawah 30 persen. Penting kiranya peningkatan partisipasi perempuan politik supaya pengambilan keputusan politik yang lebih akomodatif dan subtansial," kata Ririn yang juga anggota Komisi IV DPRD Kepri ini.
Dan dalam Undang-Undang No. 10/2008 tentang Pemilihan Umum (Pemilu) dan dan UU No. 2/2011 tentang Perubahan UU No. 2/2008 tentang Partai Politik tegasnya, hal ini juga sudah diamanatkan. Yakni bagaimana memastikan setidaknya 30% perempuan dicalonkan dalam daftar anggota parlemen.
Kendati demikian jelas Ririn, upaya mendorong partisipasi politik perempuan di Kepri terus dilakukan. Melalui Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) para politisi perempuan disiapkan untuk maju pada 2024 mendatang.
Beberapa waktu lalu sebutnya, KPPI bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana ( DP3AP2KB ) Provinsi Kepri melakukan Capacity Building terhadap 50 perempuan perwakilan semua partai politik. Mereka dididik jadi calon-calon pemimpin baik baik di legislatif maupun eksekutif.
Diharapkan melalui program capacity building secara berkala mampu mendorong dan meningkatkan partisipasi perempuan di dunia politik.
Selain itu hal ini mampu menguatkan proses demokrasi yang senantiasa memberi gagasan terkait perundangan-undangan yang pro perempuan dan anak di ruang publik.
Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini menyadari bahwa upaya meningkatkan keterwakilan perempuan tidak mudah. Perlu sinergitas serta komitmen yang kuat dari pemerintah, parpol, maupun dari perempuan itu sendiri agar mau terus berusaha menjadi perempuan berdaya saing. KPPI memberikan ruang itu agar para kader perempuan tidak hanya sebagai pelengkap. **