Holywings Batam
TRANSKEPRI.COM.BATAM- Heboh kasus Holywings hingga berdampak terhadap penutupan 12 gerainya di Jakarta, juga merembes ke Batam. Sejak dua hari terakhir sejumlah massa menggelar aksi di Holywings Batam.
Tak ketinggalan, Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP)
Batam, turut mendatangi Holywings dan meminta gerainya di Batam ditutup dengan alasan adanya perizinan dasar yang belum dipenuhi.
Ketua Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Provinsi Kepri, Syamsul Paloh (SP) mengecam permasalahan yang terjadi di Holywings Jakarta dan mempercayakan tindakan hukum kepada jajaran Polda Metro Jaya.
Kemudian, terkait aksi massa dan langkah DPM-PTSP yang meminta agar managemen Holywings menutup gerainya di Batam, Syamsul meminta agar langkah ini mesti disikapi dengan hati-hati.
"Keputusan untuk menutup Holywings di Batam, karena dampak permasalahan yang menimpa Holywings di Jakarta, sebaiknya disikapi dengan cermat dan hati-hati, karena kasus yang terjadi di Jakarta, tidak berkaitan dengan yang di Batam," terang Syamsul.
Dikatakan Syamsul, jika penutupan dilakukan secara emosional, hal itu akan memberikan dampak terhadap iklim dan kepastian berinvestasi di Kota Batam. Tak itu saja, kata Syamsul hal itu juga berdampak ke sektor pariwisata.
Apalagi kata Syamsul, saat ini ekonomi Batam baru saja kembali pulih, pasca dihantam pandemi covid-19 selama lebih dari dua tahun.
"Saat ini ekonomi Batam kembali pulih pasca pandemi covid-19. Dan perlu langkah cermat dan tepat dari pemerintah maupun dukungan masyarakat untuk tetap menjaga iklim investasi dan pariwisata dengan baik," ujar Syamsul.
Disinggung masalah perizinan Holywings Batam yang disebut DPM PTSP Batam masih kurang, Syamsul meminta agar hal ini menjadi perhatian serius, bagi pengusaha maupun pemerintah.
Kendati demikian, Syamsul meyakini Holywings Batam telah memiliki perizinan yang diperlukan. Apalagi, sewaktu pembukaan turut dihadiri Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad.
"Untuk perizinan, saya kira hal itu sudah dipenuhi Holywings Batam. Apalagi sewaktu pembukaan turut dihadiri Wakil Wali Kota Batam. Kecil kemungkinan Pak Amsakar hadir di lokasi yang memiliki perizinan tak lengkap," pungkas Syamsul. (tm)