Presiden Ukraina, Zelensky
TRANSKEPRI.COM.JAKARTA- Presiden Volodymyr Zelensky menyuarakan kekesalannya karena Israel tak ikut menjatuhkan sanksi terhadap Rusia, padahal negara Zionis itu dikenal dekat dengan Ukraina.
"Sayangnya, kami belum melihat Israel ikut bergabung menjatuhkan sanksi ke rezim [Rusia]," kata Zelensky dalam pernyataan video yang disampaikan ke mahasiswa di Universitas Yahudi, Kamis (23/6), dikutip The Jerusalem Post.
Menurut Zelensky, sanksi terhadap Rusia bukan sekadar soal uang atau bisnis, tapi mewakili nilai dan kepedulian terhadap keamanan secara umum.
"Ini tentang orang yang ingin pertanggungjawaban dari bangsa yang ingin menghancurkan bangsa lain. Jepang, Australia, dan banyak negara lain telah [memberikan sanksi]. Banyak negara Eropa bekerja sama dengan kami melawan agresi Rusia," tutur Zelensky.
Zelensky juga menyinggung hubungan Israel-Ukraina di masa lampau. Ia sempat menyampaikan beberapa penggerak Zionis yang tumbuh di Ukraina, seperti Perdana Menteri Golda Meir, penulis Sholem Aleichem, dan Presiden Yitzhak Ben-Zvi.
"Tolong ingat betapa dekat hubungan kita, bagaimana hubungan kita, dan sampai mana kita harus saling mengerti," ujarnya, sebagaimana dilansir Times of Israel.
Ini bukanlah pertama kali Zelensky mengeluhkan kekurangan bantuan Israel. Pada Maret lalu, Zelensky juga sempat menanyakan alasan Israel tak menjatuhkan sanksi ke Rusia, dalam pesan videonya.
"Kenapa Israel menahan diri untuk menjatuhkan sanksi ke Rusia? Israel harus memberikan jawaban atas pertanyaan ini, dan setelah itu, hidup berdasarkan alasan tersebut," kata Zelensky.
Zelensky bahkan sempat meminta Israel untuk mengirimkan sistem pertahanan rudal Iron Dome ke Ukraina.
"Semua orang tahu bahwa sistem pertahanan rudal Anda adalah yang terbaik. Anda sangat bisa menolong rakyat kami, menyelamatkan hidup warga Ukraina, Yahudi Ukraina," tutur Zelensky kepada parlemen Israel, Maret lalu.
Namun, beberapa sumber mengatakan Israel kemungkinan besar tak bakal menjual, apalagi memberikan sistem Iron Dome ke Ukraina.
Kantor berita Anadolu melaporkan bahwa Israel sulit memberikan sistem itu karena terikat dengan regulasi ekspor pertahanan Amerika Serikat.
Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari lalu, Israel dianggap terus mencoba mempertahankan hubungan dengan Moskow. Mereka tak pernah mengirimkan peralatan pertahanan ke Ukraina.
Walaupun demikian, Israel mengirim sekitar 100 ton bantuan kemanusiaan dan membangun rumah sakit lapangan di Ukraina. (tm)