Ditinggal calon suami saat hari pernikahan
TRANSKEPRI.COM.PALEMBANG- DH (16), calon pengantin wanita terpaksa duduk sendirian di pelaminan karena ditinggal kabur tunangannya di hari pernikahan. Keluarga pun dibuat malu dengan perlakuan AAH (17).
Ibu DH, RS (35), mengatakan, kabar kepergian AAH disampaikan temannya dan diperkuat kedatangan oran tuanya sehari kemudian, Sabtu (21/5). DH kaget mengetahui sikap tunangannya kabur ke Bandung, Jawa Barat, dengan maksud membatalkan pernikahan menjelang akad nikah.
"Temannya kasih tahu dan dilanjutkan orang tua AAH datang ke rumah, mereka bilang anaknya kabur," ungkap RS, Senin (23/5).
Kedatangan orang tua AAH sekaligus menyerahkan pakaian pengantin sebagai bentuk sikap membatalkan pernikahan. Ironisnya, orang tua AAH sama sekali tidak memikirkan dampak pembatalan itu.
"Mereka nampaknya biasa-biasa saja, tidak terpikir bagaimana sedihnya anak kami nanti," ujarnya.
Dari informasi temannya, AAH kabur karena kesal orang tuanya menggadaikan sepeda motor kesayangannya untuk biaya pernikahan. Namun, AAH justru meminta DH menggantinya dengan ancaman akan mengurungkan menikahi tunangannya itu.
"Seminggu kemarin, AAH kirim chat ke anak saya, dia marah-marah karena motor digadaikan orang tuanya, dia nyalahin anak saya. Dia minta diganti dan kalau anak saya tidak mau, dia batalin nikah," kata RS.
Informasi yang diterimanya, orang tua AAH memang terpaksa merestui pernikahan itu. Mereka awalnya tidak menerima karena ingin anaknya menikah dengan wanita bergelar sarjana.
"Orang tua AAH itu ASN (aparatur sipil negara), maunya dapat menantu sarjana. Makanya mereka tidak mau menanggung seluruh biaya nikah dan gantinya menggadaikan motor anaknya," terangnya.
Tindakan AAH dan keluarganya yang membatalkan pernikahan sepihak membuat DH dan orang tuanya tidak terima. Mereka berencana melaporkan perkara ini ke polisi karena banyak mengalami kerugian, baik materil maupun imateril.
Keluarga DH sedang membahas kasus ini dengan matang agar AAH maupun keluarganya dapat dijerat hukum. Keluarga sangat berharap mereka dijerat sesuai undang-undang sebagai balasan perbuatannya.
"Kami tidak terima diperlakukan seperti ini, kami bakal lapor polisi. Tidak ada kata damai, kami dibuat malu, anak saya sangat sedih," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, akad nikah disambung resepsi seyogianya digelar di kediaman DH di Kecamatan Alang-Alang Lebar, Palembang, Minggu (22/5). Hingga acara yang dijadwalkan usai, calon pengantin laki-laki dan keluarga tak kunjung datang, sehingga DH duduk sendirian di pelaminan.
Karena masih menaruh harapan AAH pulang dan hadir di pernikahan, keluarga DH tetap melangsungkan sedekahan keesokan harinya. Terlebih mereka sudah menyebar 200 undangan jauh hari sebelumnya.
Seharian, DH menangis di atas pelaminan. Dia tidak menyangka nasibnya tragis ditinggal kekasih di hari pernikahan. (tm)