Bongbong, anak mantan Presiden Filipina, Marcos
TRANSKEPRI.COM.MANILA- Ferdinand Marcos Jr alias Bongbong mengklaim menang pemilihan presiden Filipina, Rabu (11/5). Ia pun langsung berkunjung ke makam ayahnya yang merupakan mantan diktator, Ferdinand Marcos.
"Marcos muda berterima kasih kepada rakyat Filipina karena memberikan kemenangan telak dan kepada ayahnya, yang menjadi inspirasi dan mengajarkannya nilai dan makna kepemimpinan sejati," demikian pernyataan tim Bongbong yang dikutip AFP.
Tim tersebut kemudian mengunggah foto Marcos Jr sedang berdiri di sebelah nisan besar ayahnya. Ia terlihat menunduk sembari menutupi matanya dengan tangan kanan, seolah sedang menangis.
Bongbong terlihat meletakkan karangan bunga lili putih, anyelir, dan napas bayi di atas makam ayahnya yang berhias foto hitam putih sang diktator.
Sehari sebelumnya, Bongbong juga merilis pernyataan dalam upaya untuk menenangkan warga Filipina yang meragukan kemampuannya memimpin negara.
"Jangan nilai saya dari leluhur saya, tapi dari tindakan saya," ujar Bongbong melalui pernyataan yang dirilis juru bicaranya, Vic Rodriguez, seperti dilansir Reuters, Selasa (10/5).
Rodriguez merilis pernyataan ini ketika Bongbong diduga kuat bakal memenangkan pilpres Filipina setelah proses hitung cepat sejumlah lembaga menunjukkan keunggulan telak anak mantan diktator tersebut.
Salah satu lembaga hitung cepat sudah menghimpun 98 persen suara yang masuk. Berdasarkan penghitungan, Bongbong meraup sekitar 31 juta suara, lebih tinggi dua kali lipat dari rival terberatnya, Leni Robredo.
Meski hasil resmi diperkirakan baru keluar akhir bulan ini, Bongbong dan timnya sudah mulai merayakan kemenangan.
"Ini merupakan kemenangan bagi seluruh rakyat Filipina, dan untuk demokrasi," tutur Rodriguez.
Selama kampanye, Bongbong memang terus menyerukan persatuan. Namun, analis politik menganggap Bongbong bakal sangat sulit mewujudkan janji itu karena banyak warga masih trauma dengan kepemimpinan ayahnya.
Kala berkuasa, ayah Bongbong, Ferdinand Marcos, memimpin dengan tangan besi. Ia juga menggerogoti duit negara dengan korupsi besar-besaran.
Marcos lengser setelah demonstrasi besar-besaran di Filipina pada 1986 silam, mengakhiri dinastinya yang sudah bertahan selama dua dekade.
Ia dan keluarganya lantas tinggal di pengasingan di Hawaii. Sekembalinya ke Filipina pada 1991, Bongbong terjun ke dunia politik dengan menjadi anggota kongres dan senat.
Hingga akhirnya, Marcos Jr ikut serta dalam pilpres 2022. Menggandeng putri Presiden Rodrigo Duterte, Sara Duterte, sebagai wakilnya, Bongbong menggaet banyak pendukung.
Kendati demikian, rival terkuat Bongbong, Leni Robredo, juga memiliki basis pendukung kuat karena dianggap sebagai sosok yang bisa membawa perubahan.
Ketika hasil hitung cepat menunjukkan keunggulan telak Bongbong, sejumlah pihak mengernyitkan dahi. Mereka curiga ada kecurangan di balik pilpres kali ini. (tm)