Bahaya Sinar Biru dari Gadget bagi Mata Anda
TRANSKEPRI.COM, JAKARTA - Sudah lama diketahui kalau sinar biru yang dihasilkan dari layar gadget yang dimiliki tidak baik untuk mata. Blue light merupakan pancaran sinar biru dari layar gadget sebagai penerang layar dari gadget tersebut.
Di lingkungan yang sudah terintegrasi dengan teknologi, paparan blue light dari layar sulit dihindari. Selama 24 jam, mata kita terus terekspos secara langsung pada blue light yang mana menyebabkan mata kelelahan serta masalah mata lainnya.
Menyadari hal ini, kini sudah banyak gadget yang memiliki fitur penyaring blue light atau blue light filter.
Namun apakah tambahan fitur ini cukup untuk menghindari bahaya yang dapat ditimbulkan dari blue light? Berikut penjelasan lengkapnya.
Apa Dampak Blue Light Bagi Tubuh?
Secara sederhana, blue light dapat menyebabkan terganggunya waktu istirahat. Blue light mengurangi produksi hormon melatonin yang menyebabkan kantuk. Karena tidak kunjung mengantuk, mata dan tubuh menjadi bekerja terlalu lama meskipun sebenarnya sudah merasa lelah.
Selain itu, tubuh akan kekurangan tenaga untuk beraktivitas karena kelelahan yang belum teratasi dengan tidur yang cukup. Anda akan mengalami sulit konsentrasi, tidak bersemangat, dan mood yang gampang berubah.
Lebih dari itu, tubuh yang kurang istirahat akan semakin terasa lemah. Hal ini kemudian akan menyebabkan kita rentan terkena berbagai macam penyakit termasuk gangguan jantung, hipertensi, obesitas, hingga stroke.
Apakah Fitur Blue Light Filter Bisa Mengatasinya?
Kini, banyak gadget yang sudah memiliki fitur blue light filter yang biasanya akan memberikan efek layar berwarna agak kekuningan. Hal ini memberi kesan cahaya yang lebih "ringan" di mata serta diklaim menjadi solusi blue light yang mengganggu jam tidur tubuh.
Namun beberapa studi baru-baru ini menyebutkan bahwa fitur ini tidak memberikan efek yang berarti bagi pola tidur bahkan memberi efek yang sebaliknya.
Studi oleh Brigham Young University dan Cincinnati Children’s Hospital Medical Center menyebutkan bahwa blue light filter tidak terlalu berpengaruh pada kualitas tidur malam hari.
Disebutkan bahwa faktor kognitif dan psikologis penggunaan gadget sebelum tidur justru dirasa lebih berpengaruh.
Studi lain oleh University of Manchaster menyatakan bahwa blue light filter justru berakibat sebaliknya. Cahaya kekuningan ini justru akan menyebabkan tubuh mengira ini adalah waktu pagi.
Hal ini karena pada dasarnya pagi hari memiliki suasana terang yang hangat dan kekuningan sementara malam hari lebih bercahaya redup dan kebiruan.
Lalu Apa yang Bisa Dilakukan?
Studi mengenai keefektivan blue light filter memang masih sedikit. Namun pada akhirnya, menggunakan gadget, umumnya smartphone, sebelum tidur memang bukan kebiasaan yang baik. Blue light yang dipancarkan sudah diketahui berperan dalam kualitas pola tidur.
Jelas, hal termudah yang bisa Anda lakukan adalah untuk tidak menggunakan gadget sebelum tidur. Bagi Anda yang sudah jadi kebiasaan, mungkin sulit untuk tiba-tiba tidak memainkan HP sebelum tidur.
Solusi lain yang juga ditawarkan adalah menciptakan suasana cahaya di ruangan yang "adem". Gunakan lampu-lampu dengan cahaya biru redup. Smart light mungkin bisa menjadi pilihan karena memang memiliki fitur yang didesain untuk tingkatkan kualitas tidur. (mrdk)