Koordinator AMPK, Andi Cori
TRANS KEPRI.COM.TANJUNGPINANG- Aliansi Masyarakat Peduli Kepulauan Riau (AMPK) menolak Kabupaten Natuna sebagai tempat isolasi Warga Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, China, Minggu (03/01/20).
Andi Cori Fatahuddin, Koordinator AMPK menegaskan, pemerintah pusat seharusnya berkoordinasi dalam memutuskan kebijakan menjadikan kabupaten Natuna sebagai tempat karantina WNI dari Wuhan.
" Untuk diketahui, lokasi yang akan di gunakan sebagai tempat isolasi di Natuna termasuk kedalam kawasan perkotaan.Oleh sebab itu, kami sebagai masyarakat kepri menyampaikan penolakan yang menjadikan Natuna sebagai tempat karantina WNI dari Wuhan, China," ujar Andi, Minggu (02/02/20).
Disamping itu katanya, persediaan sarana dan prasarana perlengkapan medis dan alat kesehatan lainnya sepertinya Natuna bisa dikatakan tidak selengkap di ibukota.
Tambah dia, Plt Gubernur Kepulauan Riau diminta serius menanggapi dan merespon bahkan menolak kebijakan pemerintah pusat yang menjadikan Kepri sebagai pusat Isolasi WNI yang mungkin terpapar Coronavirus.
"Plt Gubernur diharapkan lebih serius dan berkonsentrasi berfikir bahkan menindaklanjuti mengambil langkah langkah penyelamatan hajat hidup masyarakat, jangan hanya di sibukkan dengan dagelan politik semata. Kita sudah melihat gelombang penolakan dari Masyarakat Natuna secara sporadis, mereka menolak keras penempatan WNI dari Wuhan disana,"Ujarnya.
Cori juga mengingatkan agar pemerintah pusat menghormati otoritas pemerintah di daerah.
Pemerintah seharusnya seharusnya sudah lebih memahami undang-undang No.23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah.
" Bupati dan seluruh perangkat pemerintahan di natuna memiliki hak dan kewajiban melindungi serta memberikan kemananan dan kenyamanan masyarakatnya,"Tegasnya. (mad)