Perempuan yang disebut bernama Rachmawati
TRANSKEPRI.COM.MAKASSAR- Inilah Potret PNS Cantik yang Diduga Jadi Rebutan Kasatpol PP dengan Pegawai Dishub di Kota Makassar yang beredar luas di media sosial.
Belakangan ini ramai dibicarakan sosok perempuan PNS di Kota Makassar yang diduga jadi rebutan dua oknum PNS.
Kini, terungkap kisah cinta segitiga di balik tewasnya anggota Dishub Makassar.
Perempuan itu terlibat cinta segitiga menjadi rebutan Kasatpol PP Makassar Iqbal Asnan dan anggota Dishub Makassar Najamuddin Sewang.
Motifnya tak terima pujaan hatinya didekati pria lain, Iqbal Asnan menyewa tiga orang untuk menghabisi Najamuddin Sewang.
Nyawa Najamuddin melayang di tangan temannya sendiri, Iqbal Asnan.
Najamuddin Sewang dihabisi eksekutor di Jalan Danau Tanjung Bunga, Kelurahan Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate, Makassar, Minggu (3/4/2022) sekitar pukul 10.45 Wita.
Lalu siapa sosok PNS cantik yang jadi rebutan di balik pembunuhan tersebut?
Sosok wanita cantik yang membuat Iqbal Asnan nekat menghabisi nyawa Najamuddin Sewang ini ternyata seorang PNS.
Kakak korban, Juni Sewang membongkar secara blak-blakan terkait sosok PNS cantik tersebut.
Disebutkan Juni, Najamuddin Sewang dan Iqbal Asnan ini sudah lama berteman.
Namun hubungan keduanya pecah gegara memperebutkan seorang wanita.
"Kami satu almamater," kata Juni Sewang, kakak almarhum Najamuddin Sewang.
Sosok wanita cantik yang diperebutkan anggota Dishub dan Kasatpol PP Makassar itu berinisial RCH alias Rachmawaty.
"Perempuan yang dimaksud itu benar inisial RCH," kata Juni Sewang dikutip dari TribunTimur, Sabtu (16/4/2022).
Diungkapkan Juni Sewang, RCH merupakan seorang PNS atau aparatur sipil negara (ASN).
Tak cuma PNS, sosok wanita itu juga ternyata menjabat posisi penting di Dishub Makassar.
"Dia di Dishub, dia ASN, ada jabatannya," kata Juni Sewang kepada wartawan pada Sabtu (16/4/2022) malam.
Jabatan yang diemban RCH merupakan kepala seksi di bagian Dishub Makassar.
Awal Mula Cinta Segitiga
Juni kemudian menjelaskan awal mula ia mengetahui sosok wanita RCH.
Menurut Juni, dia sebenarnya berteman baik dengan tersangka Iqbal Asnan yang merupakan seniornya saat kuliah.
Karena berteman baik, Iqbal Asnan pernah memperkenalkan Juni Sewang dengan RCH.
Juni mengatakan perkenalannya dengan RCH tersebut sudah lama.
"Kan Pak Iqbal sebelum ASN berteman memang ma', Pak Iqbal itu seniorku di (universitas) 45 jadi jauh sebelum menjabat Dishub saya sudah berteman dan saya sudah diperkenalkan langsung sama RCH," kata Juni Sewang.
Juni mengatakan, tersangka Iqbal Asnan memperkenalkan RCH sebagai orang dekatnya.
Belakangan, Iqbal menaruh curiga korban alias adik Juni Sewang menjalin hubungan dengan RCH.
"Pak Iqbal mencurigai kalau korban ini (Najamuddin) dekat juga dengan si RCH," katanya.
Tak hanya itu, Iqbal Asnan pun sempat meneror adik Najamuddin Sewang lewat HP.
Juni Sewang ditelepon Iqbal Asnan agar mengingatkan Najamuddin Sewang tak mengganggu dan menjauhi sosok perempuan tersebut.
Saat itu, Iqbal Asnan menjabat Plt Kadis Perhubungan Makassar.
Jika hal itu diabaikan, Iqbal Asnan tak segan mengancam hidup Najamuddin Sewang.
"Pak Iqbal telepon langsung ke saya, 'Jun, ini adikmu awas cari gara-gara sama saya. Kalau bukan ini adikmu, saya sudah habisi'. Itu yang dilontarkan," ujar Juni Sewang.
Hanya saja saat Juni mengklarifikasi, Najamuddin membantah tudingan dekat dengan wanita RCH tersebut.
"Tapi korban tidak mengiyakan kalau korban dekat (dengan wanita RCH)," kata Juni.
Jurnalis senior di sebuah media lokal di Makassar itu kemudian mencari tahu sebab Iqbal Asnan murka kepada adiknya.
"Kenapa ada bahasa seperti itu yang keluar (dari Iqbal Asnan), Pak Kadis (Kadis Perhubungan) saat itu," kata Juni Sewang lebih lanjut.
"Setelah dia jelaskan, ada (perempuan) yang didekati (Najamuddin Sewang) dan yang didekati itu punya hubungan dekat dengan Pak Kadis pada saat itu. (Yang didekati) salah satu kepala seksi di Dishub," tandasnya.
Kronologi Penembakan
Najamuddin Sewang dihabisi eksekutor di Jalan Danau Tanjung Bunga, Kelurahan Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate, Makassar, Minggu (3/4/2022), sekitar pukul 10.45 Wita.
Awalnya, korban diduga meninggal karena kecelakaan lalu lintas tunggal sebab terjatuh dari sepeda motor.
Namun, setelah jasadnya hendak dikafani, keluarga menemukan adanya lubang di tubuh almarhum.
Lubang itu menyerupai bekas luka tembakan dan mengeluarkan darah.
Atas temuan itu, pihak keluarga pun sepakat untuk dilakukan autopsi mayat Najamuddin.
Setelah dilakukan autopsi di RS Bhayangkara, terungkap bahwa Najamuddin Sewang tewas ditembak.
Hal itu dikuatkan dengan adanya proyektil peluru yang bersarang di bawah ketiak kirinya.
Proyektil peluru itu pun masih diselidiki di Laboratorium Forensik Cabang Makassar.
Motif penembakan Najamuddin Sewang pun terkuak. Diduga cinta segitiga melatarbelakangi antara sang pegawai Dishub dengan Kasapol PP Makassar.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budhi Haryanto mengatakan Iqbal Asnan dan almarhum Najamuddin Sewang terlibat cinta segitiga dengan seorang perempuan.
"Untuk motif dari para pelaku ini adalah cinta segitiga maupun motif pribadi," kata Kombes Pol Budhi Haryanto.
Atas dasar itu, Kombes Pol Budhi Haryanto pun memastikan kasus penembakan itu bukanlah aksi teror.
"Jadi saya ulangi tidak ada teror di Kota Makassar ini, tapi ini adalah motif atau masalah pribadi," jelasnya.
Tersangka Ditangkap
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto berhasil menabngkap empat tersangka dalam kasus pembunuhan anggota Dishub Makassar.
Keempat tersangka ini ternyata memiliki peran berbeda-beda.
Kasatpol PP Makassar, Iqbal Asnan disebutkan merupakan otak pembunuhan berencana pada 3 April lalu itu.
Sementara S, AKM, dan A disebut berperan sebagai eksekutor, pemantau, atau penggambar di lokasi.
"Ada otak pelaku, ada yang merencanakan terus sampai dengan eksekutor. Sementara otak pelaku adalah pejabat Kota Makassar (M Iqbal Asnan)," kata Kombes Budhi Haryanto, dikutip TribunnewsBogor.com dari TribunTimur, Sabtu (16/4/2022) malam.
Kasatpol PP Kota Makassar, Iqbal Asnan ditetapkan tersangka pembunuhan pegawai dishub Najamuddin Sewang.
Ia ditetapkan tersangka setelah ditangkap di rumahnya Jl Muh Tahir, Kecamatan Tamalate, Sabtu (16/4/2022) siang.
Sebelum dibawa ke Polrestabes Makassar, Iqbal lebih dahulu diminta menandatangani surat penangkapan.
"Iya saya pimpin langsung penangkapan di rumahnya," tambah Kombes Pol Budhi Haryanto.
Untuk senjata yang digunakan, Budhi menyebut masih dalam pendalaman.
"Senjatanya jenis revolver dan masih dilakukan uji balistik. Terkait kepemilikan senjata api oleh pelaku, masih akan dilakukan pendalaman," kata dia.
Ancaman Hukuman
Usai terlibat dlaam kasus penembakan anggota Dishub, karir Kasatpol PP Kota Makassar Iqbal Asnan terancam berakhir.
Iqbal saat ini sedang menjalani pemeriksaan sebagai otak pembunuhan pegawai Dinas Perhubungan (Dishub) Makassar, Nadjamuddin Sewang.
Wali Kota Makassar, Danny Pomanto mengatakan akan mengganti Iqbal Asnan sebagai Kasatpol PP Makassar jika terbukti bersalah.
"Saya akan tunjuk penggantinya, bisa wakil (sekretaris Satpol) dan eselon II lainnya, bisa asisten, Sekda," ucapnya kepada Tribun-Timur.com, Sabtu (16/4/2022).
Akan tetapi sebelum mengambil langkah tersebut, Danny mengaku masih menunggu keputusan dari kepolisian.
"Kami menunggu ketetapan status Satpol PP, karena dengan ketetapan itulah kami bisa menetapkan pemberhentian sementaranya," ujarnya.
Setelah itu, jika sudah ada keputusan pengadilan yang inkrah maka Iqbal Asnan akan diberhentikan secara total sebagai ASN.
Tak hanya itu, Kapolrestabes Makassar, Kombes Budhi Haryanto menegaskan, keempat pelaku dikenakan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.
Ancaman hukumannya adalah penjara seumur hidup atau hukuman mati. (tm)