Ilustrasi: Pembunuhan
TRANSKEPRI.COM.MAKASSAR- Kepolisian telah menetapkan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Makassar, Muhammad Iqbal Asnan bersama tiga orang lainnya sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan berencana pegawai Dinas Perhubungan (Dishub) Makassar, Sulawesi Selatan, Najamuddin Sewang pada Minggu 3 April 2022 lalu
Kapolrestabes Makassar, mengungkapkan bahwa para tersangka yakni, Kasatpol PP Makassar Muhammad Iqbal, S, A, dan AKM selaku eksekutor yang menembak Najamuddin hingga tewas. Kasus ini dilatarbelakangi oleh masalah cinta segitiga.
"Motifnya itu cinta segitiga. Ini motif pribadi, tidak ada teror di Makassar. Ini hanyalah motif pribadi sehingga terjadi penembakan," kata Budhi kepada CNNIndonesia.com, Minggu (17/4)..
Budhi belum mengungkapkan latar belakang dari eksekutor penembakan, AKM. "Nanti kita buka semuanya tunggu lengkap semuanya," ujarnya lagi.
AKM menembak Najamuddin Sewang dengan senjata api jenis revolver saat keduanya melintas di Jalan Danau Tanjung Bunga, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar. Sementara, pihak kepolisian masih mendalami pemilik senjata api tersebut dan menunggu hasil pemeriksaan uji balistik.
"Untuk jenis senjata adalah revolver. Prosedur kepemilikan senjata masih kita dalami untuk pemiliknya. Kita masih butuhkan uji balistik, apakah senjata itu benar yang digunakan saat kejadian," jelasnya.
Para tersangka pun dijerat terancam hukuman penjara seumur hidup dan atau hukuman mati setelah dijerat dengan pasal 340 KHUPidana tentang tindak pidana pembunuhan berencana.
Sementara itu kakak korban penembakan Najamuddin Sewang, Juni Sewang, mengaku pernah mendengar cerita soal cinta segitiga Kasatpol PP Makassar M Iqbal Asnan yang melibatkan wanita inisial R.
Juni memang mengenal sosokIqbal yang merupakan teman satu kampus semasa kuliah dulu. Juni mengatakan M Iqbal menjalin asmara dengan R sudah lama adapun Najamuddin disebut sempat mendekati Rachma.
"Iya (dikenalkan) sebagai istrinya (siri). Tapi saya tahu bahwa itu bukan istrinya (yang pernah diketahuinya). Ada istrinya dan saya kenal baik," ungkap Juni, Minggu (17/4), dikutip dari detikcom.
"Nah bisa jadi kenapa Pak Kapolres bilang ini cinta segitiga, bisa jadi Pak Iqbal cemburu sama korban. Berangkat dari situ Iqbal nekat sampai menghabisi korban," ucap Juni. (tm)Dugaan Juni, penembakan terhadap adiknya sangat erat kaitannya dengan R. Makanya berdasarkan keterangan polisi kasus ini terjadi atas motif cinta segitiga.