Aldi Samjaya Chaniago
Oleh: Aldi Samjaya Chaniago
Pemred transkepri.com/Dewan Redaksi Haluan Kepri
Bagi saya maupun warga Perumahan Putera Kelana Jaya (PKJ) yang berlokasi di kawasan Bengkongsadai Batam, sosok Yusuf, bocah yang saat ini berumur kisaran 15 tahun, berkulit putih, memiliki perawakan sedikit gemuk, sudah tak asing lagi.
Yusuf dikenal karena selalu ringan tangan dan senantiasa aktif dalam berbagai hajatan dan kegiatan yang digelar warga perumahan. Kendati usianya tergolong anak-anak, tapi jiwa dan kepekaan sosialnya sangat menonjol.
Ramadhan 1443 H tahun ini, merupakan untuk kali keempat Yusuf menjalani puasa wajib bagi umat Islam ini. Karena, pada 2018 lalu, saat berusia 11 tahun, Yusuf kecil memutuskan untuk masuk Islam. Kata Yusuf, pilihannya menjadi muallaf karena kesadaran sendiri dan senang melihat serta mendengar teman-teman seusianya mengaji Alquran di Masjid perumahan dia tinggal.
"Awalnya Yusuf melihat teman-teman di perumahan setiap sore mengaji. Karena keluarga Yusuf non muslim, maka Yusuf harus menunggu di luar. Tapi, lama-kelamaan Yusuf tertarik untuk belajar mengaji. Sehingga tekad Yusuf untuk jadi muallaf semakin kuat," tuturnya saat saya tanya bagaimana cerita awal sehingga dia memilih masuk Islam pada 2018 lalu.
Tak mudah bagi Yusuf menjadi muallaf. Selain masih bocah dan tak punya keluarga muslim, kedua orangtuanya awalnya juga tak setuju dirinya merubah keyakinan dari agama yang selama ini mereka anut.
Yusuf bergeming, hingga akhirnya niat itu dia utarakan kepada ustad dan guru mengaji yang ada di perumahan. Hingga akhirnya, Yusuf mengucapkan dua kali masyahadat. Asshadualla Ilahaillawlah, Waashaduanna Muhammaddarasulullah. Yusuf resmi menjadi muallaf.
Pasca menjadi muallaf, Yusuf terlihat istiqamah. Kendati berada dalam keluarga non muslim dan belum akil baliq, Keinginannya mendalami Islam semakin terlihat. Alhamdulilah, berkat bimbingan dan perhatian yang diberikan tokoh agama Perum PKJ di antaranya, Ustad Ibrahim, Ustad Farid, Ustad Amir dan lainnya serta tinggal di ligkungan muslim, Yusuf tumbuh menjadi anak muslim yang taat.
Nyaris tak pernah bocah ini meninggalkan sholat berjamaah lima waktu. Begitu juga Subuh berjamah. Yusuf selalu hadir lebih pagi dari jamaah lainnya. Kegiatan membersihkan masjid, juga tak sungkan dia lakukan. Intinya, aktivitas ibadah yang dilakukan Yusuf, melebihi ekspekstasi warga saat dia mengutarakan niat jadi muallaf.
"Pertengahan tahun ini Yusuf segera menamatkan pendidikan sekolah menengah pertamanya. Inisiatif dari pemuka agama dan tokoh masyarakat di PKJ, Yusuf akan dikirim ke Pulau Jawa untuk dimasukkan ke pesantren. Dengan harapan agar Yusuf lebih fokus dan maksimal mendapatkan ilmu agama Islam," ujar Sugeng dan Razak para tokoh masyarakat PKJ yang selalu memberi perhatian ke Yusuf.
Demi melanjutkan pendidikan Yusuf, wargapun rela mengumpulkan donasi. Ini semua dilakukan karena terpanggil dengan kepolosan dan kesungguh-sungguhan Yusuf si bocah kecil dalam mendalami Islam.
"Assalamualaikum Wr.. Wb..
Izinkan kami menginformasikan sekaligus mengalang dana untuk ananda Yusuf.
Ananda Yusuf saat ini sudah kelas 3 SMP dan Berkeinginan meneruskan pendidikan di Pondok Pesantren.
Berhubung Yang bersangkutan Muallaf (didalam keluarga hanya ananda yusuf yg muallaf dan hidup dalam keterbatasan.
Seperti yg mungkin sudah kita ketahui bersama bahwa untuk masuk ke pondok pesantren membutuhkan dana sekitar 15 Jt an.
Sedangkan Biaya bulanan sekitar 1 jtan, Untuk Dana bulanan, saat ini sudah ada yg bersedia walaupun masih belum full.
Untuk itu bagi kaum muslimin dan muslimat yg berkenan dan bersedia membantu atau mendonasikan rezkinya untuk ananda yusuf dlaam menempuh pendidikan ke pondok pesantren, silahkan menghubungi pak sugeng @P Sugeng atau pak edwin @EDWIN (hp. 0811-770-752).
Semoga amalan dari kaum muslimin dan muslimat dibalas oleh ALLAH, SWT.. Aamiin
Wassalam,". Demikian narasi pengumpulan donasi di grup WA warga. Insya Allah Yusuf bisa meraih cita-citanya dan selalu Istiqamah. Amiin YRA. ***