Menkes: Sudah 19 Orang Diperiksa, 9 Negatif Virus Corona

Sabtu, 01 Februari 2020

Virus Corona guncang dunia

TRANSKEPRI.COM.JAKARTA? Kementerian Kesehatan mencatat ada 19 orang yang telah diperiksa karena diduga terjangkit Virus Corona hingga Kamis (30/01/20) sore. Sembilan orang di antaranya sudah dinyatakan negatif.

"Hingga saat ini pasien yang masuk ke dalam kriteria pengawasan itu ada 19 orang per kemarin sore," kata Kepala Subdirektorat Penyakit Infeksi Emerging Kemenkes Endang Budi Hastuti di Kantor BNPB, Jakarta, Jumat (31/01/20).

"Mereka sudah diperiksa; sembilan orang sudah keluar hasilnya, yakni negatif. Hasil 10 orang lagi masih menunggu," tambah dia.

Sejauh ini, kata dia, Indonesia masih negatif virus yang berkembang dari kota Wuhan, China, tersebut.

Selain itu, ia menekankan soal proses observasi terhadap WNI yang akan dievakuasi dari China. Hal itu dilakukan untuk menghindari penyebaran virus tersebut di Indonesia.

Meski demikian, Endang tak membeberkan secara rinci observasi yang akan diterapkan itu. Dia hanya menyebut proses itu akan dilakukan secara ketat dengan memperhitungkan masa inkubasi selama dua pekan.

"Saya tidak tahu detilnya seperti apa, tetapi tentunya akan diobservasi secara ketat oleh petugas kesehatan selama di tempat observasi tersebut. [Idealnya], 14 Hari selama masa inkubasi," jelas dia.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan evakuasi ratusan warga Indonesia dari Provinsi Hubei, China, terutama Kota Wuhan yang menjadi sumber penyebaran virus corona akan dilakukan dalam 24 jam ke depan.

Terpisah, Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di DPR RI Arsul Sani mengusulkan agar pemerintah dapat membentuk satuan tugas (satgas) khusus menangani penyebaran Virus Corona.

"Kami usulkan harus membentuk satgas khusus juga, nanti chief and command-nya,," ucap Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Jumat (31/1).

Pemerintah, kata dia, perlu menunjuk kementerian atau lembaga yang akan memegang komando dalam satgas virus tersebut lebih dahulu.

"Jangan sampai kemudian ketika negara lain melakukan langkah evaluasi maka jalur komando kita belum fix, belum jelas," tutur dia.(009)