Wajah Kota Meranti
TRANSKEPRI.COM.SELATPANJANG - Mantan Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan Nasir mengaminkan pernyataan Bupati H Muhammad Adil yang mengatakan jika Pemerintah Provinsi Riau menganaktirikan kabupaten termuda itu.
Irwan juga membenarkan pernyataan Bupati Kepulauan Meranti saat ini tentang kemampuan anggaran daerah yang tidak bisa diandalkan untuk membangun. Karena kondisi itu juga pernah ia alami ketika menjabat sebagai bupati. Kepulauan Meranti yang sampai saat ini masih tercatat sebagai daerah termiskin di Riau dengan kondisi geografis berpulau, sangat membutuhkan dukungan anggaran provinsi dan pusat untuk membangun.
"Betul apa yang dikatakan Haji Adil. Kalau hanya mengandalkan APBD Meranti untuk membangun, bisa-bisa seribu tahun lagi baru terwujud. Dan, persoalan semacam inilah yang membuat saya selalu teriak-teriak ke provinsi dan pusat di media sewaktu jadi bupati dulu, karena APBD yang hanya Rp 1,1 triliun lebih tidak akan cukup jika diandalkan untuk membangun Kepulauan Meranti ini," ungkapnya.
Meskipun saat ini sudah pensiun menjadi Bupati Kepulauan Meranti, karena dua periode masa kepemimpinannya telah berakhir, namun kepedulian terhadap daerah ini masih saja ditunjukkan oleh Drs H Irwan Nasir. Dikatakan, tanpa diminta pun dia mengaku akan tetap berjuang untuk Meranti yang sedari awal dia bersama para tokoh bersusah payah untuk memekarkannya. Kepedulian itu terungkap saat bincang-bincang bersama sejumlah wartawan dan kerabatnya beberapa waktu lalu.
"Seperti seorang bidan, Meranti ini ibarat bayi yang lahir di tangan saya bersama kawan-kawan pejuang pemekaran dulunya. Walaupun sekarang sudah pencen jadi bupati, saya tetap akan memantau perkembangan dan terus berjuang untuk daerah ini," ucap Irwan ketika disinggung tentang kepeduliannya untuk daerah.
Irwan juga menagih janji Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar yang berjanji secara pribadi kepadanya untuk membantu anggaran pembangunan Kepulauan Meranti. Ia menyatakan kecewa dengan komitmen Gubri terhadap realisasi anggaran yang diberikan.
"Dulu, Syamsuar pernah buat kesepakatan dengan saya secara pribadi bahwa anggaran untuk Kepulauan Meranti itu Rp 200 miliar per tahun untuk pembangunan. Tapi, sekarang ketika saya tidak menjabat lagi, realisasi anggaran untuk Meranti malah jauh dari kesepakatan. Bagaimana dengan anggaran segitu bisa membangun Meranti. Ini tidak bisa dibiarkan dan saya tetap akan tagih janji beliau, karena itu sudah menjadi komitmen dia kepada saya secara pribadi ketika itu," ucap Irwan dengan nada yang sangat kecewa.
Diceritakan Irwan, janji Syamsuar kepada dirinya ketika itu berawal dari dukungan penuh yang diberikannya ketika Syamsuar mencalonkan diri sebagai Gubernur Riau. Tidak hanya bergerilya dalam mencari dukungan, mantan orang nomor 1 di Kepulauan Meranti ini pun 'memberikan' partai PAN yang ia pimpin ketika itu, asalkan Samsuar lolos sebagai Gubernur Riau.
Dan, kerja keras yang ia lakukan bersama sejumlah tokoh dan beberapa orang bupati serta walikota di Riau akhirnya membuahkan hasil. Samsuar yang juga Mantan Bupati Siak tersebut akhirnya menang telak dalam pesta demokrasi (pilgubri) setelah meraih suara 61 persen.
Waktu itu dengan alasan privasi, pada tahun 2018 Irwan Nasir bersama sejumlah Bupati berkumpul dan membuat pertemuan di luar negeri, tepatnya di Hotel Westin, Bukit Bintang, Kuala Lumpur, Malaysia. Disana dibuat sebuah kesepakatan jika seluruh Bupati diminta untuk memenangkan Syamsuar.
"Karena waktu itu kita sudah all out mendukung dan memenangkan pak Syamsuar dan saya donatur dalam pertemuan itu, sekarang saya ingin menagih janji itu. Jangan pula dipermasalahkan kalau saat ini bupatinya bukan saya lagi. Ini bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan untuk daerah," ucapnya.
Agar komitmen tersebut segera direalisasikan, selain akan terus menagih janji Syamsuar secara pribadi, dia meminta pejabat daerah juga menyiapkan data-data dan terus jemput bola guna mendukung ucapan H Muhammad Adil tersebut. Dengan cara itulah, maka porsi anggaran lebih untuk Meranti akan bisa didapat.
Jika melihat realisasi yang didapatkan Pemkab Kepulauan Meranti seperti yang diungkapkan oleh Irwan Nasir maupun H Muhammad Adil, hal itu berbanding terbalik dengan data dari Bappedalitbang Provinsi Riau yang pernah dibeberkan Juru Bicara Gubernur Riau, Raja Hendra Saputra kepada media, Jumat (4/2/2022) lalu, alokasi APBD Provinsi Riau yang dialokasikan untuk Kabupaten Kepulauan Meranti tahun 2021 sebesar Rp73,8 miliar dan tahun 2022 meningkat menjadi Rp123,2 miliar lebih.
Plt. Kadiskominfotik Riau itu bahkan mengklaim bahwa terjadi peningkatan anggaran sebesar 67 persen dari tahun 2021. Peningkatan itulah yang digadang-gadangkan sebagai bentuk perhatian Pemprov untuk kemajuan Meranti sebagai daerah termiskin di Riau. (tm)