Jamaah Umrah Indonesia ke Saudi Membludak, Ini Penyebabnya

Selasa, 29 Maret 2022

Jamaah Umrah

TRANSKEPRI.COM.JAKARTA- Pandemi COVID-19 yang melanda global termasuk Tanah Air dalam dua tahun terakhir berimbas terhadap akses umrah jamaah Indonesia ke Arab Saudi yang ditutup. Kendala ini ditambah dengan syarat batas usia jemaah hingga karantina sehingga ibadah umrah jadi sulit.

Pemerintah Arab Saudi belum lama ini mengubah status pandemi jadi endemi, mempengaruhi aturan pembatasan sosial sehingga perlahan-lahan dilonggarkan. Kondisi itu membuat umrah perlahan-lahan kembali menuju normal seperti sebelum pandemi.

Presiden Direktur Jejak Imani Rizaldy Latief mengatakan umrah saat ini dianggap sudah mudah dan mendekati seperti normal sebelum pandemi. Apalagi, sudah tak ada batasan bagi jamaah lanjut usia atau lansia.Kebijakan Arab Saudi tentu jadi kabar gembira bagi jemaah umrah Indonesia yang terhalang ke Tanah Suci selama dua tahun terakhir. Dengan aturan yang dipermudah jelang Ramadan, membuat jamaah kini membludak.

"Tidak ada batasan usia kecuali anak-anak di bawah enam tahun karena masih terbatas soal vaksin. Syarat utamanya hanyalah vaksin COVID-19 full dosis, merek apapun, yang terpenting vaksin dan usia berapapun bisa berangkat umrah," kata Zaldy, sapaan akrab dalam keterangannya seperti dikutip detikTravel, Selasa (29/3/2022).

Dia menyampaikan terima kasih juga pada pemerintah Indonesia dan Arab Saudi atas kemudahan untuk ibadah bagi jamaah asal Indonesia.

Menurutnya, salah satu kebijakan pemerintah Indonesia dengan menghapus karantina kepulangan. Begitu pula otoritas Saudi yang juga menghapus peraturan PCR dan karantina di Arab Saudi.

"Ditambah Pemerintah Indonesia juga menghapus karantina kepulangan, jamaah umrah langsung membludak, terutama jamaah-jamaah usia sepuh yang sudah lama menanti umrah dibuka," tutur Zaldy.

Kemudian dia menambahkan, sejak pandemi selama dua tahun antrean jamaah haji bertambah panjang. Dengan kondisi itu, menurutnya banyak jamaah Indonesia memilih untuk umrah terlebih dulu.

"Dari komposisi 90 orang jamaah kami yang berangkat hari ini, 60 persen didominasi jamaah berusia di atas 60 tahun. Termasuk dalam rombongan ada pula anak-anak berusia di bawah 12 tahun, tentu memudahkan orang tua yang ingin turut serta membawa anaknya umrah," ujar Zaldy.

Lebih lanjut, ia antusias karena pada Ramadhan ini dua masjid suci yaitu Masjidil Haram dan Masjid Nabawi kembali membuka seluas-luasnya untuk ifthar (berbuka puasa) dan tarawih. Itikaf Ramadhan pun kembali dibuka.

"Dua tahun kemarin, jamaah umrah Indonesia sama sekali tidak bisa merasakan Ramadhan di Tanah Suci. Tentu tahun ini menjadi kabar gembira, maka jamaah menjadi sangat membludak untuk merasakan ibadah di Tanah Suci," katanya.

"Sehingga tidak semua jamaah umrah dapat terakomodasi," ujar Zaldy.Dia merujuk data Kementerian Agama RI, baru 53 persen travel umrah yang beroperasi. Hal ini ditambah terbatasnya jumlah maskapai dan hotel yang buka di Arab Saudi.

Zaldy mendoakan agar pertemuan Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq F. Al-Rabiah pada 22 Maret 2022 membawa kabar baik terkait haji maupun umrah.

"Semoga semakin memudahkan regulasi kembali normalnya seluruh maskapai dan hotel di Arab Saudi sehingga bisa mengakomodasi banyaknya jamaah umrah Indonesia yang belum semuanya bisa daftar dan berangkat," kata Zaldy. (tm)