Kota Shanghai di China
TRANSKEPRI.COM.JAKARTA- Kota Shanghai, China, akan melaksanakan penguncian wilayah atau lockdown secara bertahap untuk mengatasi lonjakan Covid-19 yang diakibatkan varian Omicron, Minggu (27/3).
Seperti dilansir AFP, lockdown di kota terbesar China itu akan dilakukan secara bertahap mulai Senin ini selama lima hari ke depan. Untuk tahap pertama yang akan di-lockdown ada setengah bagian timur kota. Lalu, pada 1 April mendatang dilanjutkan setengah bagian barat kota untuk lima hari ke depan.
Meskipun kasus global bisa dikatakan menurun, namun kondisi di China saat ini yang tertinggi sejak pekan pertama pandemi, yang mana pertama kali merebak di kota Wuhan, pada akhir 2019 silam.Sebagai informasi, kota metropolis dengan populasi 25 juta penduduk itu menjadi episentrum baru Covid-19 di China sejak awal Maret lalu.
Komisi Kesehatan Nasional China, pada Minggu (27/3), mencatat lebih dari 4.500 kasus transmisi lokal yang baru. Jumlah itu turun lebih dari 1.000 bila dibanding sehari sebelumnya, namun masih jauh lebih tinggi dibandingkan perkembangan kasus harian dalam dua tahun terakhir.
Saat lockdown dilakukan maka transportasi umum akan diberhentikan sementara. Selain itu, kendaraan-kendaraan yang tak diizinkan tak boleh berada di jalanan.
Selain itu setiap perusahaan dan pabrik dihentikan sementara, atau harus menerapkan sistem kerja jarak jauh (work from home/WFH), kecuali bagi mereka yang terlibat pelayanan publik atau suplai makanan.
"Publik diharapkan mendukung, mengerti dan bekerja sama dengan badan kontrol dan pencegahan epidemi kota, juga berpartisipasi dalam tes yang mana diperintahkan," demikian pernyataan kota Shanghai seperti dikutip dari Reuters. (tm)