Petani sagu di Meranti
TRANSKEPRI.CIM.MERANTI- Menurut Cameron masalah repu di kilang Sagu sekarang tidak menjadi persoalan lagi karena ada penampungan untuk campuran makanan ternak di wilayah Medan.
Selain itu, Batam dan Tanjung Pinang serta Pekanbaru pengumpul berlomba-lomba untuk mencari repu yang ada di Kepulauan Meranti Provinsi Riau.
Bahkan cuman itu, Repu tersebut untuk dijadikan makanan ternak dari pihak kilang Sagu mereka memberikan masyarakat di sekitar kilang Sagu untuk mengumpulkan repu-repu tersebut untuk dijual sebagai penghasilan tambahan masyarakat pedesaan.
"Untuk sekarang ini kita tidak ragu lagi masalah repu yang dikatan dibuang ke laut dan mencemarkan lingkungan tapi repu-repu tersebut menjadi nilai ekonomi dan menambah sumber penghasilan baru bagi masyarakat," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup, pengawas LH BPK Cameron Kepada Media ini Jumat (25/3/2022).
Menurut Cameron, pihaknya sungguh bersukur karena yang menjadi limbah repu ini selama ini menjadi masalah tapi sekarang repu-repu tersebut sudah menjadi penghasilan baru bagi masyarakat sekitar kilang sagu.
"Repu yang ada dimasukan ke dalam karung untuk dijual ke TPI dan Batam untuk campuran makanan ternak. Masalah repu sekarang punya nilai ekonomis untuk dijadikan uang untuk penghasilan masyarakat," katanya lagi.
Ia sembari berharap, dengan adanya nilai ekonomi repu ini menurut Kamerun dari Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Meranti, adanya nilai ekonomi terhadap repu ini bisa membuat penghasilan tambahan untuk masyarakat sekitar kilang sagu.
"Untuk sekarang masalah repu tidak menjadi limbah membahayakan tapi repu adalah penghasilan masyarakat pedesaan setempat dengan ekonomi yang sulit," jelasnya.
Ia menambahkan, sekarang ini masyarakat dari berani dan bertani dan berkebun lambat menghasilkan ekonomi makanya masyarakat berpindah profesi menjadi pengumpul repu untuk campuran makanan ternak. Apalagi sekarang ini sudah ada penampungan repu-repu tersebut untuk dibawa ke Tanjung Pinang dan Batam. (bom)