Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky
TRANSKEPRI.COM.KIEV- Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan pihaknya tidak akan memenuhi ultimatum Rusia. Jika Rusia ingin permintaannya terpenuhi, maka harus menghancurkan Ukraina terlebih dahulu.
"Ukraina tidak dapat memenuhi ultimatum Rusia. Kami harus dihancurkan terlebih dahulu, lalu ultimatum mereka akan terpenuhi," kata dia mengutip AFP, Selasa (22/3).
Zelensky menegaskan bahwa Ukraina tidak akan menyerahkan wilayah tersebut. Bahkan warga setempat pun tidak mau menyerah.Sebelumnya, Rusia mengultimatum pemerintah Ukraina agar menyerahkan wilayah Kharkiv, Mariupol dan Kyiv.
"Atau saya sebagai presiden juga tidak dapat melakukan ini," kata Zelensky.
Di kesempatan sebelumnya, Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk juga menegaskan bahwa kota pelabuhan Mariupol tidak akan diserahkan kepada Rusia.
"Tidak ada pertanyaan atau hal yang patut dipertanyakan soal menyerah dan meletakkan senjata. Kami telah memberitahu pihak Rusia mengenai hal ini," kata Vereshchuk.
Tentara Rusia sempat memaksa warga Ukraina menyerah dan pergi ke wilayahnya pada Minggu lalu (20/3).Mariupol merupakan kota yang dibombardir Rusia sejak invasi dilancarkan pada 24 Februari lalu. Banyak warga setempat yang kini kekurangan makanan, air dan listrik.
Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia mengklaim berhasil mengevakuasi 59.304 penduduk di kota Mariupol. Ia juga menyebut sebanyak 330.686 warga telah dibawa pergi dari Ukraina sejak invasi dimulai.
Namun, gelagat Rusia itu membuat Ukraina naik pitam. Vereshchuk menyebut sikap Rusia tersebut termasuk pemaksaan terhadap warga Mariupol untuk dievakuasi. (tm)