Pesawat tempur
TRANSKEPRI.COM.MOSKOW- Rusia memperingatkan Amerika Serikat agar tak mengoordinasikan pengiriman senjata ke Ukraina di tengah invasi Negeri Beruang Merah.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov, mewanti-wanti bahwa jika AS tetap ngotot, konvoi yang membawa senjata itu akan menanggung akibatnya.
"Kami memperingatkan AS bahwa mempersenjatai Ukraina dari negara-negara yang mereka koordinasikan bukan hanya langkah berbahaya, tapi juga membuat konvoi yang berkaitan menjadi target kami," ujar Ryabkov, seperti dilansir CNN.
Belakangan, AS memang sedang memutar otak untuk mengirimkan bantuan senjata ke Ukraina, terutama setelah Presiden Volodymyr Zelensky berbicara dengan anggota parlemen Negeri Paman Sam akhir pekan lalu.
Namun, masalah pengiriman jet ke Ukraina sangat pelik karena AS harus memikirkan agar tak memicu konflik langsung dengan Rusia. AS pun terus menggodok sejumlah skenario.Dalam perbincangan itu, Zelensky mendesak AS untuk segera mengirimkan bantuan jet tempur karena Rusia masih terus menggempur Ukraina.
Salah satu skenario itu adalah mengirimkan F-16 AS ke negara-negara sekitar Ukraina yang kini sudah menjadi anggota NATO. Setelah itu, negara tersebut mengirimkan jet MiG era Soviet yang dapat dikendarai oleh pilot Ukraina.
Skema ini akhirnya diadopsi Polandia. Mereka menyatakan siap mengirimkan seluruh jet tempur MiG mereka ke pangkalan udara AS di Jerman. Mereka lalu meminta AS mengirimkan jet itu ke Ukraina.
Meski demikian, AS menyatakan bahwa Polandia mengumumkan rencana itu tanpa konsultasi terlebih dulu mengenai detail pengiriman ke Ukraina. AS pun menolak rencana Polandia itu.
Juru bicara Kementerian Pertahanan AS, John Kirby mengatakan, menerbangkan jet dari pangkalan AS di negara NATO ke wilayah udara yang bersinggungan dengan Rusia "meningkatkan kekhawatiran serius untuk seluruh aliansi NATO. (tm)