Kepala IKN Nusantara, Bambang Susantono
TRANSKEPRI.COM.JAKARTA- Presiden Jokowi akan melantik kepala otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sore nanti. Dua sosok yang santer akan dilantik yakni Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe.
Sejak awal Januari 2022 lalu, Presiden Jokowi sudah menyampaikan kode-kode tentang sosok pemimpin IKN Nusantara. Kala itu Jokowi mengungkap calon kepala IKN akan diemban oleh kepala daerah yang berlatar arsitek.
"Paling tidak pernah memimpin daerah dan punya background arsitek," kata Presiden Jokowi saat bertemu dengan beberapa pemimpin redaksi media massa nasional di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/1/2022).
Ridwan Kamil
Pernyataan Jokowi itu lantas menimbulkan asumsi ke sosok kepala daerah yang punya background arsitek. Nama-nama calon pemimpin IKN kemudian mencuat, mulai dari Ridwan Kamil, Ahok hingga Risma. Berikut rangkumannya.
Pada Januari lalu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil salah satu kepala daerah yang namanya santer diisukan jadi pemimpin IKN Nusantara. Pria yang akrab disapa Kang Emil itu tak banyak berkomentar.
Dia ogah kepedean meski dirinya memiliki latar belakang arsitek seperti yang diungkap Jokowi.
"Saya tidak mau berandai-andai. Belum pasti saya juga. Saya baru baca tadi malam, kriteria kepala daerah arsitek kan enggak hanya saya," kata Kang Emil dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Kamis (20/1/2022).
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias AhokKang Emil kembali menegaskan, jika ia enggan berandai-andai. "Tapi, siapa pun yang terpilih harus maksimal membangun ibu kota yang diputuskan pindah ke Kalimantan. Jadi saya tidak mau 'geer', tidak mau berandai-andai, takut salah," ujarnya.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan PDIP memiliki 'jagoan' tersendiri untuk memimpin IKN. PDIP menjagokan Ahok untuk memimpin IKN karena dinilai memiliki pengalaman mumpuni dalam memimpin suatu daerah.
"Tapi siapa yang akan diputuskan itu kami serahkan kepada Presiden Jokowi. Hanya saja, PDIP punya nama-nama calon yang memenuhi syarat untuk itu, termasuk Pak Basuki Tjahaja Purnama, beliau juga punya kepemimpinan yang cukup baik, selama menjadi wakil gubernur dan gubernur di Jakarta," kata Hasto.
"Sebagaimana yang tadi saya sampaikan, IKN memerlukan pemimpin yang berani yang visioner, tetapi memahami kultur kebudayaan bangsa, serta tata kota yang baik yang punya orientasi terhadap gambaran tentang posisi Indonesia di kepemimpinan antarbangsa," tutur Hasto.Menurut Hasto, IKN Nusantara memerlukan pemimpin yang berani dan memahami kultur kebudayaan bangsa. Hasto juga mendengar ada banyak nama yang telah disaring dan dipertimbangkan oleh Joko Widodo.
"Jadi saya mendengar ada banyak nama yang telah disaring dipertimbangkan oleh bapak presiden dan PDI Perjuangan yang menyakini siapa pun yang ditetapkan itu memenuhi kualifikasi yang diharapkan PDIP," sambungnya. (tm)