Konvoi militer Rusia yang hancur di Kota Kyiv.
TRANSKEPRI.COM, JAKARTA -Ketika pasukan Rusia memasuki Ukraina, pemerintah di Kiev memerintahkan "penghancuran darurat" patogen termasuk pes dan antraks di laboratorium yang didanai AS dekat perbatasan Rusia, klaim Kementerian Pertahanan Rusia di Moskow pada Minggu. Rumor sebelumnya menyebutkan militer Rusia menargetkan laboratorium biologi yang dikelola AS disebut sebagai teori konspirasi, tapi Kementerian Pertahanan Rusia berjanji untuk memberikan bukti terkait klaimnya tersebut dengan sejumlah dokumen.
"Kami telah menerima dokumentasi dari pegawai laboratorium biologi Ukraina pada penghancuran daruat 24 Februari khsuusnya patogen pes berbahaya, antraks, tularemia, kolera, dan penyakit mematikan lainnya," jelas pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia, dikutip dari Russia Today, Selasa (8/3).
Pernyataan itu menuduh "rezim Kiev" melakukan "pemusnahan darurat" untuk menyembunyikan bukti program senjata biologis tersebut, yang diklaim didanai AS dan terdiri dari produksi "komponen senjata biologis" setidaknya di dua laboratorium di kota Poltava dan Kharkov.
Dokumen yang diterbitkan kementerian ini konon termasuk perintah dari Kementerian Kesehatan Ukraina untuk menghancurkan patogen, dan sejumlah daftar kuman.
Russia Today tidak bisa memverifikasi keaslian dokumen ini. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, dokumen itu sedang diteliti spesialis perlindungan radias, kimia, dan biologi.
"Dalam waktu dekat kami akan menunjukkan hasil analisis tersebut," jelasnya.
Kementerian Pertahanan menambahkan, pihaknya yakin dokumen itu akan membuktikan bahwa Ukraina dan AS melanggar Pasal 1 Konvensi Senjata Biologis PBB.
AS, Ukraina, dan Rusia termasuk di antara lebih dari 180 pihak dalam perjanjian ini, dan berdasarkan Pasal 1 perjanjian tersebut, semua pihak setuju “dalam keadaan apa pun untuk tidak mengembangkan, memproduksi, menimbun, memperoleh, atau menyimpan” senjata biologis.
Washington dan Kiev belum mengomentari klaim Rusia ini.
Di hari-hari pertama Rusia menyerang Ukraina, klaim beredar di media sosial mengatakan Rusia menargetkan lab biologi yang didanai Barat dengan serangan rudal. Tuduhan ini tidak pernah diverifikasi dan disebut sumber-sumber barat sebagai teori konspirasi, meskipun Pentagon telah secara terbuka menyatakan mereka bekerja dengan pemerintah Ukraina untuk mengkonsolidasikan dan mengamankan patogen dan racun di fasilitas pemerintah Ukraina untuk penelitian dan pengembangan vaksin, menurut Kedutaan Besar AS di Kiev.
(mrdk)