Pemilik Chelsea, Abramovich
TRANSKEPRI.COM.JAKARTA- Roman Abramovich mengungkapkan pesan yang menyedihkan setelah terpaksa harus menjual Chelsea akibat dampak invasi Rusia ke Ukraina.
Chelsea merilis pernyataan Abramovich bakal menjual klub sekitar satu jam sebelum kick-off melawan Luton Town pada babak kelima Piala FA, Kamis (3/3) dini hari WIB.
Abramovich terpaksa harus menjual Chelsea lantaran dikenal memiliki kedekatan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Aset-aset Abramovich terancam dibekukan, seiring sanksi ekonomi yang dijatuhkan berbagai negara terhadap Rusia dan individu-individu yang dekat dengan pemerintahan Putin.
"Tolong ketahuilah bahwa ini adalah keputusan yang sangat sulit untuk dibuat, dan menyakitkan bagi saya untuk berpisah dengan klub dengan cara ini. Namun, saya yakin ini demi kepentingan terbaik Klub," kata Abramovich dalam pernyataan resminya dikutip dari Daily Mail.
Abramovich resmi jadi pemilik Chelsea pada 2003. Abramovich sukses mengubah Chelsea masuk ke jajaran klub elite Liga Inggris dan Eropa.
Selama era Abramovich, Chelsea bisa mengecap banyak sukses dan memenangkan gelar Liga Inggris, Piala FA, Piala Liga, Liga Europa, Liga Champions, Piala Super Eropa, hingga Piala Dunia Antarklub.
Abramovich pun berharap bisa kembali ke Stamford Bridge untuk terakhir kalinya demi bisa mengucapkan perpisahan pada para pendukung.
"Saya harap saya bisa mengunjungi Stamford Bridge untuk terakhir kalinya untuk menyampaikan salam perpisahan pada kalian semua secara pribadi," ujar Abramovich.
"Sebuah keistimewaan dalam hidup saya bisa jadi bagian dari Chelsea dan saya bangga dengan seluruh pencapaian yang kita raih. Chelsea Football Club dan suporternya akan selalu ada di dalam hati saya," tutur Abramovich menambahkan. (tm)