Dampak gempa Pasaman Barat
TRANSKEPRI.COM.PASAMAN- Memasuki H +3 pasca gempa yang memporak porandakan satu nagari di Kabupaten Pasaman, berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kabupaten Pasaman, didukung Pemprov Sumbar, Kepolisian dan TNI serta bantuan dari kabupaten kota se-Sumatera Barat.
Pendataan korban dan kerusakan, serta pendistribusian bantuan dan logistik, menjadi fokus utama, sembari menyiapkan infrastruktur pendukung di lokasi-lokasi pengungsian.
Dalam rapat gabungan yang dipimpin Bupati Pasaman malam ini, Minggu (27/2), mulai terlihat gambaran jelas, apa, siapa dan bagaimana penanganan yang harus dilakukan.
Data yang disaji saat rapat yang dihadiri Direktur Penanganan Bantuan dan Pengungsi BNPB, Anggota DPRD Sumbar dan seluruh pejabat esselon II Pemkab Pasaman, Camat, Wali Nagari dan Jorong se-Kecamatan Tigo Nagari, bahwa saat ini terdapat 4.407 pengungsi (1047 KK) di Tigo Nagari, utamanya Malampah, dan itu belum termasuk tiga kampung yang belum terdata.
Tenda pengungsi masih sangat dibutuhkan warga. Saat ini baru ada 80 set ukuran besar dan kecil. Namun laporan dari Kepala Dinas Sosial Pasaman, malam ini sudah datang 1.500 tenda berbagai model dan ukuran dari Kementerian Sosial, berikut kasur, busa serta selimutnya.
Bupati Pasaman Benny Utama dalam rapat menginstruksikan pembuatan MCK darurat di lokasi-lokasi pengungsian, juga sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air para pengungsi. (fzi)