Kadiskes Tanjungpinang, Rustam
TRANSKEPRI.COM.JAKARTA- Sekarang ini era globalisasi, dunia tanpa batas atau dikenal world without wall. Kita tidak dapat terpisah dan terlepas dari dunia internasional. Kejadian suatu penyakit di suatu negara bisa dengan cepat menyebar ke negara lain.
Kepala dinas kesehatan kota Tanjungpinang, Rustam mengatakan, serangan virus Corona saat ini membuktikan fenomena bahwa kurang dari satu bulan, virus tersebut telah menyebar ke sejumlah negara mulai dari Jepang, Hongkong, Taiwan, Vietnam, Malaysia dan Singapura.
Cina sendiri telah melakukan sejumlah upaya di antaranya, mereka membangun rumah sakit lapangan dengan kapasitas 1.000 pasien untuk menangani korban virus Corona ini, termasuk melakukan karantina wilayah di sejumlah provinsinya.
Bahkan, pada beberapa negara mereka telah memberlakukan skrining pada pintu masuk kedatangan penumpang mancanegara untuk dapat memindai suhu tubuh yang dapat mendeteksi kemungkinan adanya orang yang terinveksi virus Corona.
Dikatakannya, walaupun kita semua memahami upaya ini tidak sepenuhnya efektif, karena masa inkubasi penyakit ini 1-14 hari, artinya bisa saja orang di dalam tubuhnya sudah terinfeksi virus Corona, tetapi belum menunjukkan gejala demam. Padahal yang bersangkutan sudah bisa menularkan kepada orang lain.
"Menutup atau melarang wisatawan atau pekerja Cina masuk ke Tanjungpinang sepertinya bukan kebijakan yang efektif, karena bisa saja masuknya virus ini bukan dari Cina tetapi dari negara lain yang warganya sudah ada yang terjangkit," ujar Rustam.
Ditambahkan Rustam, mengantisipasi hal ini, pihaknya sudah melakukan persiapan dan antisipasi bersama pemangku kepentingan lainnya di berbagai wilayah.
Lebih lanjut kata Rustam, pihaknya telah mengambil langkah langkah antisipasi pencegahan yaitu dengan melakukan rapat koordinasi dengan para pemangku kepentingan di wilayah seperti kantor kesehatan pelabuhan, rumah sakit maupun puskesmas serta memberikan himbauan kewaspadaan kepada puskesmas, klinik dan rumah sakit untuk menemukan secara dini dan melaporkan kasus demam, batuk dan sesak nafas dengan riwayat bepergian ke Cina, Hongkong, Taiwan , Jepang, Thailand dan negara terjangkit lainnya.
Disamping itu, dirinya juga berharap agar masyarakat memahami tentang pentingnya menjaga kesehatan, melaksanakan etika batuk yang benar, senantiasa mencuci tangan pakai sabun, segera mengunjungi fasilitas kesehatan jika demam, batuk dan sesak nafas, berolahraga secara teratur dan istirahat yang cukup.
" Jika terdapat seseorang terdeteksi terjangkit, kami dari dinas kesehatan sudah melakukan koordinasi untuk penyiapan ruang isolasi di RSUD Ahmad Tabib. Mari kita berdoa dan berupaya agar daerah kita terhindar dari virus ini," pinta Rustam. (mad)