Perawat 'Whistleblower Coronavirus' di Wuhan beber data mengejutkan tentang korban penyakit di China ini. Foto/New York Post/Tangkapan Layar YouTube
TRANSKEPRI.COM. WUHAN - Seorang perawat di Wuhan yang menangani pasien Coronavirus atau virus Corona jenis baru, 2019-nCOV, mengungkap fakta mencengangkan. Perawat perempuan yang oleh media asing dijuluki "Whistleblower Coronavirus" itu menyebut sekitar 90.000 orang telah terinfeksi.
Data yang paparkan jauh lebih besar dari angka resmi Komisi Kesehatan Nasional China. Data terbaru yang dilansir South China Morning Post pagi ini (27/1/2020), virus sudah merenggut 80 orang di negeri Tirai Bambu. Sedangkan secara global, virus sudah menjangkiti 2.700 orang.
Perawat yang berbicara secara anonim menyampaikan data versinya melalui video online. "Saya berada di area di mana virus Corona dimulai," katanya di awal video. Kota Wuhan, Provinsi Hubei, adalah pusat penyebaran penyakit mirip SARS ini.
"Saya di sini untuk mengatakan yang sebenarnya," lanjut perawat tersebut yang berbicara dengan mengenakan masker wajah penuh.
"Pada saat ini, provinsi Hubei, termasuk daerah Wuhan, bahkan China, 90.000 orang telah terinfeksi oleh virus Corona," ujarnya, seperti dikutip New York Post.
Sayangnya, dia tidak mengungkapkan angka statistik yang serius tersebut. Video perawat "Whistleblower Coronavirus" ini viral dan sudah ditonton lebih dari 2 juta kali di YouTube. Klaim perawat ini belum bisa diverifikasi secara independen.
Video-video mengerikan lainnya menunjukkan mayat-mayat korban virus 2019-nCoV berselimut seprai dan tergeletak di lorong rumah sakit. (ssb)