Kota Batam
TRANSKEPRI.COM.BATAM- Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kepri Buralimar membenarkan saat dikonfirmasi terkait penundaan kedatangan wisman Singapura dengan skema travel bubble (TB).
Ia mengatakan, Pemerintah Singapura memiliki alasan yang jelas terkait penundaan kedatangan itu. Lagipula para wisman tersebut bukan batal datang, melainkan diundur.
“Tidak masalah, malah bagus seperti itu ada kejelasan,” kata Buralimar kepada GenPI.co, Kamis (17/2/2022)..
Penundaan kedatangan itu karena Pemerintah Singapura sedang mematangkan skema Vaccinated Travel Lane (VTL) melalui laut untuk dapat masuk ke negaranya.
Skema VTL lewat laut ini akan diberlakukan mulai 25 Februari 2022. Hal inilah yang menyebabkan wisman yang akan berkunjung ke Batam menunggu sampai VTL diberlakukan.
“Jadi mereka masuk Batam menggunakan skema travel bubble, dan pulang ke negaranya dengan skema VTL,” kata Buralimar.
Skema VTL ini memudahkan para pelaku perjalanan, karena setibanya mereka di Singapura mereka tidak perlu karantina selama 7 hari di rumah.
Pemerintah Singapura memberlakukan karantina selama 10 hari bagi warga asing maupun warga Singapura yang masuk ke sana. Skema travel bubble membuat masa karantina itu lebih pendek yakni 7 hari.
Namun, dengan VTL, warga Singapura yang pulang dari Batam bisa kembali beraktivitas tanpa karantina.
“Bayangkan misalnya mereka berkunjung ke Batam selama 3 hari, tapi begitu pulang malah karantina 7 hari di rumah, itu kan tidak enak,” kata Buralimar.
Melalui skema VTL ini, masyarakat Kepri khususnya Batam dan Bintan yang berkunjung ke Singapura juga lebih mudah, karena tidak perlu karantina selama 7 hari di sana, seperti ketika menggunakan skema travel bubble. (tm)