Gunung Anak Krakatau Erupsi, Operator Kapal Diminta Lebih Waspada

Ahad, 06 Februari 2022

Anak Krakatau

TRANSKEPRI.COM, JAKARTA - Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda erupsi pada Jumat (4/2). Erupsi Gunung Anak Krakatau terjadi beberapa saat sebelum terjadinya Gempa yang mengguncang Banteng.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Kemenhub, Budi Setiyadi memberi pesan.
"Diharapkan para Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) di wilayahnya segera memperingati operator kapal agar lebih waspada. Bukan hanya karena erupsi, tapi juga karena cuaca yang sedang buruk," ujar Budi.
Dia juga mengatakan, perlunya penyiapan tempat-tempat perlindungan bagi kapal pada situasi darurat. Menurutnya, ini penting untuk mengurangi risiko terjadinya kecelakaan kapal akibat cuaca buruk.

Selain itu, informasi mengenai cuaca, gempa, maupun erupsi. Informasi ini akan ditayangkan melalui Videotron yang telah dipasang oleh BPTD Wilayah VI Provinsi Bengkulu & Lampung yang terletak di Pelabuhan Bakauheni.

Pesan ini disampaikandalam Rapat Koordinasi Antisipasi Erupsi Gunung Anak Krakatau, Sabtu (5/2). Rapat tersebut dihadiri sejumlah pihak, antara lain Deputi Bidang Geofisika BMKG, Suko Prayitno Adi, para Direktur di lingkungan Ditjen Hubdat, para kasubdit di Direktorat TSDP, Kepala BPTD Wilayah VIII Provinsi Banten, Handjar Dwi Antoro, Kepala BPTD Wilayah VI Provinsi Bengkulu dan Lampung, Sigit Mintarso, para Direktur PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero), para SGM dan GM Pelabuhan Merak dan Bakauheni, serta para Kepala Stasiun Geofisika dan Maritim (BMKG).
Budi meminta dipersiapkan Standard Operating Procedure (SOP) dan Contingency Plan dalam antisipasi terjadinya erupsi, gelombang tinggi, maupun tsunami.

"Komunikasi antar institusi terkait serta stakeholder nanti akan dilakukan melalui Grup WhatsApp. Selain itu, untuk memudahkan komunikasi dan pengendalian juga akan dibentuk suatu Call Center," kata Budi.

Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Marta Hadisarwono akan menugaskan para personel Unit Pelaksana Teknis (UPT) untuk bergabung bersama personil Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Vulkanologi di Pos Pantau Erupsi Gunung Anak Krakatau.
 (mrdk)