Jari kaki
TRANSKEPRI.COM.BATAM- Kadar kolesterol yang tinggi sering kali tak disertai dengan gejala. Akan tetapi, kadar kolesterol tinggi yang tak terkendali bisa memicu terjadinya penyakit ateri perifer (PAD). Kondisi ini bisa memunculkan beberapa gejala, di mana sebagiannya dapat terlihat di kaki.
PAD merupakan sebuah kondisi di mana deposit lemak menumpuk di arteri dan membatasi aliran darah. Deposit lemak ini terbentuk dari kolesterol dan zat buangan lain.
"Gejala PAD sering muncul secara perlahan, seiring berjalannya waktu," ungkap National Health Service, seperti dilansir laman Express, Jumat (28/1/2022).
Gejala PAD yang muncul dengan cepat atau memburuk tiba-tiba patut diwaspadai. Alasannya, hal tersebut bisa saja merupakan pertanda dari masalah serius yang membutuhkan penanganan segera.
Beberapa gejala awal PAD adalah keram, nyeri, lelah, sakit pada kaki saat beraktivitas atau olahraga, dan rasa tak nyaman pada kaki. Saat PAD semakin memburuk, gejala-gejala ini bisa muncul lebih sering, bahkan muncul ketika tubuh sedang tidak beraktivitas atau istirahat.
Kemunculan gejala yang tak dipicu oleh aktivitas fisik bisa terjadi karena adanya penurunan aliran darah ke beberapa jari kaki. Pada kondisi ini, jari kaki bisa terasa seperti terbakar, kuku jari kaki menjadi tebal, dan jari kaki tampak membiru.
Beberapa gejala lain yang bisa diperhatikan pada kaki adalah perubahan kulit. PAD dapat membuat kulit kaki menjadi lebih tipis, pucat, atau bersinar. Kurangnya pasokan darah ke area kaki bisa memicu kematian jaringan atau gangren.
Orang dengan PAD juga bisa mengalami luka di kaki yang tak kunjung sembuh atau proses penyembuhannya sangat lamban. Gejala lain yang bisa terjadi adalah nyeri kaki yang tak hilang meski sudah istirahat, menurunnya pertumbuhan rambut di kaki, dan penurunan suhu pada bagian bawah kaki.
"Orang denagn PAD memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami serangan jantung, strok, atau amputasi tungkai," menurut Healthline.
Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengendalikan kadar kolesterol tinggi. Salah satunya adalah dengan penggunaan obat.
Statin merupakan obat yang umum digunakan untuk mengelola kadar kolesterol tinggi. Obat ini bekerja dengan cara menurunkan jumlah kolesterol yang dibuat oleh tubuh.
Mengatur pola makan juga menjadi salah satu upaya penting dalam pengelolaan kadar kolesteorl yang tak boleh diabaikan. Beberapa upaya lainnya adalah bergerak lebih aktif dan berhenti merokok.
"Jauhi makanan yang banyak diproses, meski makanan itu memiliki kandungan lemak yang lebih rendah. Makanan rendah lemak atau makanan diet sering mengandung banyak kalori, sodium, dan gula tambahan," jelas Heart and Stroke Foundation of Canada.
Mengelola kadar kolesterol tidak berarti harus menjauhi lemak sepenuhnya. Yang penting untuk dilakukan adalah membatasi konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi karena makanan seperti itu bisa meningkatkan kadar kolesteorl dalam darah. (tm)