Handphone CEO Amazon Dibajak, Pejabat PBB Dilarang Pakai WhatsApp
TRANSKEPRI.COM. WASHINGTON - Pejabat di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) ternyata tidak menggunakan WhatsApp sebagai sarana komunikasi. Hal tersebut rupanya karena layanan milik Facebook itu dianggap kurang aman.
"itu tidak didukung sebagai mekanisme yang aman," kata seorang Juru Bicara PBB, dilansir dari Reuters, Jumat (24/1/2020)
Keputusan ini diambil setelah salah satu ahli PBB menyebut Arab Saudi menggunakan aplikasi perpesanan instan itu meretas smartphone CEO Amazon dan Washington Post, Jeff Bezos.
Menurut seorang ahli di PPB, informasi yang diperoleh mengarah pada campur tangan Pangeran Arab Saudi, Mohammed bin Salam, pada serangan siber ke Bos Amazon tersebut pada 2018.
Mereka menyerukan penyelidikan segera oleh AS dan otoritas lainnya, berdasarkan laporan forensik oleh FTI Consulting yang berbasis di Washington.
Laporan tersebut menuduh bahwa iPhone milik Jeff dibajak dengan file video berbahaya yang dikirim dari akun WhatsApp yang digunakan oleh putra mahkota. "Pejabat PPB sudah diminta untuk tidak menggunakan WhatsApp, sebab aplikasi itu dianggap tidak didukung mekanisme keamanan yang cukup," kata Juru Bicara PBB, Farhan Haq, saat ditanya kemungkinan Sekretaris Jenderal PPB, Antonio Guterres, berkomunikasi dengan pimpinan negara lain via WhatApp.
Meski disebut sudah tidak lagi digunakan pejabat PPB, WhatsApp mengatakan, aplikasinya sudah didukung sistem keamanan mumpuni untuk melindungi lebih dari 1,5 miliar pengguna.
"Teknologi enkripsi yang kami kembangkan bersama Signal sangat diapresiasi ahli keamanan dan tetap menjadi teknologi terbaik yang tersedia untuk orang-orang di seluruh dunia," klaim Direktur Komunikasi Carl Woog. (ssb)