Walikota Batam H.M Rudi
TRANSKEPRI.COM.BATAM - Forum Konsultasi Publik Ranwal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Batam Tahun 2023 digelar di Aula Embung Fatimah Kantor Walikota Batam, Rabu (12/1/2022) malam.
Pada kesempatan ini, Wali Kota Batam Muhammad Rudi mengungkapkan pembangunan Batam masih menitikberatkan perihal pentingnya penyiapan infrastruktur. Hal ini salah satunya, guna mendukung sektor potensial di daerah, seperti sektor pariwisata yang beberapa tahun terakhir terhambat karena pandemi.
Hal ini senada dengan tema yang diangkat yakni 'Pemantapan Infrastruktur Perkotaan Untuk Meningkatkan Akselerasi dan Penataan Pembangunan Ekonomi Berbasis Potensi Daerah'.
"Sekarang sektor industri relatif tidak terganggu karena sejak awal tidak kita tutup. Yang menjadi tantangan kita adalah pariwisata," ucap Rudi.
Memahami potensi daerah (termasuk sektor pariwisata) yang besar, maka sejak 2016 lalu Rudi dan wakilnya, Amsakar Achmad memiliki perhatian yang khusus pada pengembangan infrastruktur. Terkhusus infrastruktur jalan (akses) se-Kota Batam, ia meyakini akan tuntas hingga 2024 mendatang.
Optimisme ini muncul bukan tanpa sebab, terlebih kini Rudi juga dipercaya sebagai Kepala BP Batam. Dengan demikian, sumber anggaran pengembangan Batam tidak hanya bersumber dari APBD Batam, namun juga dari BP Batam.
"Saya pikir, setelah jalan selesai orang akan merasa nyaman dan banyak ke Batam. Selanjutnya, sektor wisata akan maju," papar dia.
Menggenapi upaya memulihkan sektor pariwisata, Batam yang didukung pemerintah pusat akan menggelar vaksinasi booster. Di Batam, kegiatam ini dimulai pada Kamis (14/1/2022) dan akan dihadiri Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) M. Herindra.
Lanjut Rudi, sembari membangun dan melakukan upaya menekan pandemi, Rudi kembali memastikan kebijakannya tidak akan menganggu urusan langsung terkait masyarakat. Untuk itu, ia memerintahkan OPD untuk memastikan ini. Sebagai gantinya, Pemko Batam akan kembali menghilangkan kegiatan-kegiatan yang kurang penting.
"Saya tegaskan kepentingan masyarakat atau kepentingan sosial tidak boleh dikurangi. Kegiatan normatif yang kita hilangkan, ini sudah saya lakukan sejak 2016 lalu. Hasilnya, Batam kini sudah berubah drastis. Ini juga berkat kekompakan kita semua," imbuhnya. (r)