Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia
TRANSKEPRI.COM, JAKARTA - Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia mengakui proses pemulihan ekonomi pasca pandemi tidaklah mudah. Namun perjalanan di kuartal III tahun lalu telah memberikan banyak pelajaran bagi pemerintah. Perekonomian nasional masih bisa tumbuh 3,5 persen di tengah hantaman varian delta di awal semester I-2021.
"Kami akui pemulihan ekonomi pasca Covid-19 ini tidak gampang, sulit sekali," kata Bahlil dalam Rilis Temuan Survei Indikator Politik, Jakarta, Minggu (9/1).
Selama kuartal III, berbagai kegiatan ekonomi terhambat selama 3 bulan karena ada kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4. Artinya, hanya ada 1 bulan kegiatan ekonomi berlangsung namun tetap dengan berbagai pembatasan.
"Kuartal III ini menyulitkan kita karena 3 bulan kerja ini hanya 1 bulan yang efektif, sisanya masih PPKM level 4," kata dia.
Tingkat konsumsi masyarakat juga menurun hanya 1,3 persen dan belanja pemerintah tidak maksimal. Meski begitu, dalam waktu yang bersamaan kinerja di beberapa sektor tetap kebal. Tercermin dari pertumbuhan ekspor-impor Indonesia yang meningkat hingga 50 persen. Kinerja investasi tetap tumbuh di 5-6 persen.
Kondisi perekonomian pun berangsur membaik di kuartal IV-2021. Tren pemulihan ekonomi yang kuat tersebut diperkirakan mampu membuat pertumbuhan ekonomi nasional berada di kisaran 4,5 persen sampai 5 persen.
"Di kuartal IV diperkirakan tumbuh di 4,5 persen sampai 5 persen," kata dia.
Dari berbagai capaian tersebut, dia menyadari tidak semua masyarakat puas dengan kinerja pemerintah. Namun dia memastikan perekonomian nasional akan kembali membaik, karena pemerintah telah melakukan strategi ekonomi untuk memperbaiki keadaan.
"Kondisi ekonomi kita yang sekarang elum sepenuhnya pulih tapi ternyata trennya ini semakin naik," kata dia mengakhiri. (mrdk)