Ilustrasi pasangan bahagia
TRANSKEPRI.COM, - "Wah, lama nggak ketemu, abis nikah tambah gemukan nih sekarang. Makan enak terus ya?"
Pertanyaan tersebut kerap kita terima dari kawan yang telah lama tidak bertemu. Pernikahan, sering diidentikkan dengan kondisi tubuh yang semakin gemuk dan berat badan meningkat.
Bahkan biasanya terdapat seloroh yang menyebutkan bahwa bahagia tidaknya pernikahan bisa ditentukan dengan apakah kedua pasangan sama-sama bertambah subur (baca: gemuk). Ketika di antara suami atau istri terdapat salah satu yang berat badannya tidak bertambah, maka dia sering disebut sebagai pihak yang tak bahagia dengan kehidupan rumah tangganya. Namun, tentu saja hal tersebut hanya sebuah seloroh belaka.
Meningkatnya berat badan setelah pernikahan ini ternyata bisa dijelaskan secara ilmiah. Penelitian yang dilakukan di University of Glasgow membuktikan bahwa orang yang menikah cenderung mengalami kenaikan berat badan karena mengadopsi gaya hidup pasangan, terutama pola makan yang tak sehat.
Dilansir dari Live Strong, penelitian lain membuktikan bahwa pasangan yang menikah dua tahun atau lebih cenderung berat badannya lebih bertambah dibanding mereka yang jomlo. Hal ini semakin membuktikan bahwa pernikahan memang bisa membuat berat badan bertambah.
Kenapa Kadang Hanya Satu Pihak yang Bertambah Gemuk?
Salah satu permasalahan yang kerap dialami oleh pasangan adalah ketika ternyata hanya salah satu pasangan saja yang bertambah gemuk. Kondisi ini tentu menimbulkan banyak pertanyaan terutama karena ketika keduanya memiliki gaya hidup yang sama dan mengonsumsi makanan yang juga sama.
Pria dan wanita memiliki metabolisme yang berbeda. Secara umum, tubuh pria memiliki metabolisme yang lebih cepat, sehingga tidak mudah mengalami kenaikan berat badan.
Sebaliknya, perempuan lebih mudah gemuk karena metabolismenya memang relatif lebih lambat daripada pria. Hal ini membuat sebuah makanan yang dimakan bersama bisa membuat satu pihak gemuk dan yang lainnya tidak.
Pasangan yang menikah biasanya mengonsumsi makanan yang sama. Karena perbedaan kebiasaan makan, seseorang kadang mengonsumsi makanan yang tak biasa dia makan namun kini jadi memakannya karena pasangan.
Hal lain adalah kebiasaan memasak di rumah atau memesan makanan dalam porsi lebih besar karena berdua. Hal ini bisa membuat porsi makan menjadi lebih banyak tanpa disadari.
Meningkatnya waktu kebersamaan seperti untuk menonton televisi juga menjadi salah satu penyebab bertambahnya berat badan setelah pernikahan. Hal ini diungkap oleh sebuah penelitian yang diterbitkan pada jurnal Obesity.
Tidak Ada Tekanan dari Pasangan.
Penelitian yang dilakukan di University of North Carolina menemukan bahwa pasangan yang benar-benar bahagia dengan kehidupan cintanya cenderung mengalami kenaikan berat badan. Memiliki pasangan yang menerima apa adanya membuat seseorang merasa nyaman, tidak sebegitu khawatir dengan penampilan seperti saat masih sendiri.
Tapi sisi negatifnya, perasaan puas ini juga bikin orang tersebut tak jarang mengabaikan kesehatan. Salah satunya adalah makan berlebihan sehingga menyebabkan bertambahnya berat badan.
Tidak adanya ancaman bahwa pasangan bakal meninggalkan karena sudah terikat cincin pernikahan menjadikan tidak ada keinginan tampil lebih menarik. Salah satu dampaknya adalah semakin menurunnya perut terkena gaya gravitasi ini.
Untuk mencegah berat badan meningkat, tentu saja kita perlu melakukan berbagai upaya seperti gaya hidup sehat, rajin olahraga, serta memperhatikan pola makan. Namun, pada pasangan yang sudah menikah ini, ada satu hal lagi yang perlu ditanamkan pada pikiran mereka terkait hal ini.
Karena pasangan suami-istri bisa slaing mempengaruhi satu sama lain, sehingga segala hal tersebut sebaiknya dilakukan bersama. Dengan memiliki tujuan dan gaya hidup yang sama, maka upaya untuk mencegah meningkatnya berat badan ini bakal lebih mudah untuk dilakukan. (mrdk)