Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman. Foto/insider
TRANSKEPRI.COM,RIYADH - Raja dan para pangeran Arab Saudi banyak yang tidak masuk dalam daftar orang terkaya di dunia versi Forbes. Padahal mereka memiliki harta dan asset bernilai triliunan rupiah. Tentu hal ini sangat aneh.
Forbes adalah majalah di Amerika Serikat (AS) yang mengeluarkan daftar orang terkaya di dunia setiap tahun. Dan mulai 2018, tidak ada 1 warga Arab Saudi yang memenuhi daftar orang terkaya di dunia hingga saat ini dimana Elon Musk dan Jeff Bezos dinobatkan sebagai orang terkaya di dunia saat ini.
Penyebab raja dan para pangeran Arab Saudi tidak masuk daftar orang terkaya di dunia versi Forbes sejak tahun 2018 bisa dibagi menjadi 2 hal, antara lain:
1. Penangkapan Besar-Besaran oleh Mohammad bin Salman
Penangkapan para anggota keluarga kerajaan oleh lembaga anti korupsi yang diketuai Mohammad bin Salman memakan banyak korban. Tak terkecuali anggota kerajaan Arab Saudi yang dianggap melakukan korupsi.
Penangkapan ini membuat banyak orang kaya di Arab Saudi, termasuk anggota keluarga kerajaan Arab Saudi juga ikut ditangkap. Salah satunya Pangeran Al Waleed Al Tawal dimana pada 2017, Al Waleed masuk di dalam 100 orang terkaya di dunia versi Forbes.
Penangkapan besar-besaran oleh Mohammad bin Salman membuat para konglomerat Arab Saudi ini diberi akses terbatas ke media. Hal ini membuat media massa dunia kesulitan menggali dan mengonfirmasi jumlah kekayaan para miliarder Arab Saudi ini.
Penangkapan yang dilakukan Mohammad bin Salman dan timnya menargetkan biaya jaminan dari para miliarder Arab Saudi ini mencapai USD100 miliar. Hal ini dianggap sebagai ganti rugi atas korupsi yang dilakukan para tahanan selama mendapatkan jabatan di kerajaan Arab Saudi.
Penangkapan besar-besaran ini juga membuat banyak pangeran Arab Saudi harus ditahan. Ada yang ditahan di dalam rumah pribadinya. Ada juga yang harus ditahan di penjara.
Yang pasti, info mengenai pangeran Arab ini sangat dibatasi hingga media massa tidak bisa mengakses info tentang mereka hingga saat ini.
Sulitnya media massa membuat Forbes juga kesulitan menggali informasi valid tentang orang-orang kaya di Arab Saudi ini.
Hal ini membuat Forbes tidak berani memasukkan nama orang-orang kaya Arab Saudi itu di dalam daftar orang terkaya di dunia versi Forbes.
2. Kebanyakan Harta Warisan dari Pendahulu Kerajaan Arab Saudi
Kebanyakan harta dan kekayaan para raja dan pangeran Arab Saudi adalah harta warisan dari para pendahulunya. Harta warisan ini berasal dari raja Arab Saudi sebelumnya yang dibagi berdasarkan hukum yang berlaku di Arab Saudi.
Walau banyak Pangeran Arab Saudi yang memiliki bisnis sendiri, namun bisnis itu juga kebanyakan merupakan warisan dari penguasa Arab Saudi sebelumnya dan hasil pengembangan harta warisan yang didapat, mulai dari bisnis minyak, energi, dan lain-lain.
Hal ini sedikit berbeda dengan perusahaan yang dimiliki Jeff Bezos dan Bill Gates misalnya. Mereka memiliki saham sendiri di perusahaan mereka.
Jeff Bezos adalah pendiri Amazon mulai dari nol dan Bill Gates adalah pendiri Microsoft dari nol sehingga mereka bisa dibilang sebagai pemilik saham sekaligus pendiri perusahaan mereka.
Jadi, kebanyakan harta kekayaan para penguasa Arab Saudi kini adalah warisan dari para pendahulunya.
Tentu saja, bisnis yang dijalankan penguasa Arab Saudi kini terus berkembang terutama di bidang perminyakan, energi, dan properti.
Walau banyak sumber kekayaan raja dan pangeran Arab Saudi saat ini berasal dari warisan, Forbes tetap menghitung itu sebagai kekayaan pribadi.
Buktinya, sebelum tahun 2018, Forbes selalu memasukkan nama-nama miliarder Arab Saudi di daftar 100 orang terkaya di dunia termasuk Pangeran Al Waleed Al Tawal.
Hal ini juga berlaku untuk Mohammad bin Salman (MBS). MBS mengembangkan warisan dari para pendahulunya di berbagai bidang.
Yang terbaru, MBS menjadi sponsor utama Liga Sepak Bola Arab Saudi yang diberi nama MBS Pro League. Dan baru-baru ini, MBS mengembangkan bisnisnya dengan mengakuisisi klub Inggris, Newcastle United.
(net)