99 Tahun Penemuan Makam Raja Tutankhamun dan Kisah Misteri Kutukannya

Ahad, 28 November 2021

99 Tahun Penemuan Makam Raja Tutankhamun dan Kisah Misteri Kutukannya

TRANSKEPRI.COM, TEPAT 99 tahun lalu, pada 26 November 1922, makam Raja Tutankhamun di The Valley of The Kings atau Lembah Para Raja yang berada di tepi barat Sungai Nil di sekitar kota Thebe atau Luxor, 
Mesir, ditemukan. Sebelumnya pada 4 November 1922, tim arkeolog yang dipimpin Howard Carter menemukan sebuah tangga yang menandai pintu masuk ke makam Raja Tutankhamun.

Raja Tutankhamun merupakan Firaun era Kerajaan Baru Mesir dan memiliki nama Nebkheperure Tutankhamun, namun arkeolog menyebutnya Raja Tut (King Tut). Penemuan makam Raja Tutankhamun yang lebih dari 3.000 tahun terbaring tanpa gangguan, diiringi kisah misteri kutukan kematian bagi yang mengganggu makam Firaun (Raja) Dinasti Ke-18 Mesir ini. (Baca juga; Ilmuwan Berhasil Ungkap Wajah Siberian Tutankhamun dan Selirnya )

Misteri kutukan Raja Tut menjadi kisah atau legenda urban yang cukup epik selama bertahun-tahun. Apalagi ada sejumlah orang yang meninggal secara misterius dan dikaitkan dengan penggalian makam Raja Tut. Kejadian itu dipercaya atau dianggap sebagai kutukan kematian Raja Tut.
Tentu, kita boleh saja tidak percaya tentang kejadian misterius ini, tapi dapat menjadi informasi menarik. Apalagi, dalam penemuan artefak kuno biasanya menyimpan banyak harta karun, baik berupa benda maupun ilmu pengetahuan. Ada sejumlah kematian secara misterius yang dikaitkan dengan pembukaan makam Raja Tut, berikut 9 di antaranya yang dikutip SINDOnews dari laman salon;
1. George Herbert, Earl Ke-5 Carnarvon
Lord Carnarvon adalah orang yang mendanai penggalian makam Raja Tut. Dia juga orang pertama yang menyerah pada kutukan tersebut. Lord Carnarvon secara tidak sengaja merobek luka gigitan nyamuk saat bercukur dan akhirnya mati karena keracunan darah tak lama kemudian.

Ini terjadi beberapa bulan setelah makam Raja Tut dibuka dan hanya enam minggu setelah pers mulai melaporkan "kutukan mumi" akan menimpa siapa pun yang mengganggunya. Legenda mengatakan bahwa ketika Lord Carnarvon meninggal, semua lampu di rumahnya — atau, menurut beberapa catatan, lampu di seluruh Kairo — secara misterius padam.

2. Sir Bruce Ingham
Sir Bruce Ingham hanya menerima hadiah dari Howard Carter, arkeolog yang menemukan makam itu, berupa pemberat kertas. Namun, pemberat kertas, yang tepat atau mungkin sangat tidak tepat, terdiri dari tangan mumi yang mengenakan gelang yang konon bertuliskan kalimat, "Terkutuklah dia yang menggerakkan tubuhku."

Ingham tidak meninggal karena kutukan mumi, meskipun rumahnya terbakar habis tidak lama setelah menerima hadiah. Ketika dia mencoba membangun kembali, rumahnya itu dilanda banjir.

3. George Jay Gould
George Jay Gould adalah seorang pemodal dan eksekutif kereta api Amerika yang kaya yang mengunjungi makam Tutankhamen pada tahun 1923 dan jatuh sakit setelahnya. Dia tidak pernah benar-benar pulih dan meninggal karena pneumonia beberapa bulan kemudian.

4. Aubrey Herbert
Aubrey Herbert tidak berhubungan langsung dengan penemuan makam Raja Tut. Dia hanya punya ikatan saudara dengan Lord Carnarvon. Dia, meninggal karena sepsis sebagai akibat dari operasi yang pernah dilakukan beberapa kali, hanya lima bulan setelah kematian saudara tiri laki-lakinya yang dianggap sebagai kutukan mumi.

5. Hugh Evelyn-White
Evelyn-White, seorang arkeolog Inggris, mengunjungi makam Raja Tut dan mungkin telah membantu menggali situs tersebut. Setelah melihat kematian menyapu sekitar dua lusin rekan ekskavatornya pada tahun 1924, Evelyn-White meninggal diduga bunuh diri – sebelumnya dia menulis, diduga dengan darahnya sendiri, "Saya telah menyerah pada kutukan yang memaksa saya untuk menghilang."

6. Ember Aaron
Ahli Mesir Kuno Amerika Aaron Ember berteman dengan banyak orang yang hadir saat makam Raja Tut dibuka, termasuk Lord Carnarvon. Ember meninggal pada tahun 1926, ketika rumahnya di Baltimore terbakar kurang dari satu jam setelah dia dan istrinya mengadakan pesta makan malam.

Dia bisa saja keluar dengan selamat, tetapi istrinya mendorongnya untuk menyimpan naskah yang sedang dikerjakan. Sayangnya, mereka dan pembantu keluarga meninggal dalam bencana tersebut. Nama manuskrip yang dikerjakan Ember adalah "Kitab Orang Mati Mesir."

7. Richard Bethell
Richard Bethell adalah sekretaris Lord Carnarvon dan orang pertama di belakang Carter yang memasuki makam Raja Tut. Dia meninggal pada tahun 1929 dalam keadaan yang mencurigakan. Bethell ditemukan tercekik di kamarnya di klub pria elite London.

Segera setelah itu, Nottingham Evening Post mengulang, "Pernyataan bahwa Yang Mulia Richard Bethell telah berada di bawah 'kutukan' yang dibuat setahun lalu. Ketika itu ada serangkaian kebakaran misterius di rumahnya, di sana tersimpan beberapa penemuan tak ternilai dari makam Raja Tutankhamen." Namun, tidak ada bukti hubungan antara artefak dan kematian Bethell.

8. Sir Archibald Douglas Reid
Sir Archibald Douglas Reid adalah seorang ahli radiologi. Dia hanya melakukan rontgen pada mumi Raja Tut sebelum diberikan kepada otoritas museum. Dia jatuh sakit keesokan harinya dan meninggal tiga hari kemudian pada 1924.

9. James Henry Breasted
James Henry Breasted merupakan Egyptologist terkenal pada masa itu dan anggota tim Carter ketika makam Raja Tut dibuka. Tak lama kemudian, setelah dia kembali ke rumah menemukan burung kenari peliharaannya dimakan oleh ular kobra dan ular itu masih menempati kandang burung itu.

Ular kobra merupakan simbol monarki Mesir dan motif yang dikenakan raja di hiasan kepala sebagai lambang perlindungan. Bagi Breasted kejadian ini agak tidak menyenangkan. Namun, dia tetap hidup sampai tahun 1935, meskipun meninggal setelah perjalanan ke Mesir.


10. Howard Carter
Nah ini yang unik, Howard Carter sebagai pemimpin tim arkeolog yang membuka makam Raja Tut malah tidak pernah mengalami kejadian aneh atau misterius apa pun. Dia meninggal pada usia 64 tahun pada 2 Maret 1939 secara wajar karena sakit limfoma, sejenis kanker.

Kematian arkeolog ini terjadi lama setelah pembukaan makam Raja Tut. Ini cukup untuk membuktikan bahwa kutukan mumi bagi siapa saja yang memasuki makam Firaun akan tertimpa sial, sakit, bahkan mati, ternyata tidak terbukti.
(net)