Halaqah MUI Kota Batam
TRANSKEPRI.COM.BATAM- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Batam, Rabu (24/11/21) menggelar Halaqah atau kajian, mengangkat tema, 'Islam Washatiyah dan Sanad Keilmuan Ulama Nusantara', dengan mendatangkan, DR Arrazy Hasyim.
Ketua Umum MUI Batam, KH Luqman Rifa'i menyebut, Halaqah yang digelar MUI Batam dimulai pada pukul 12.30-15.30 WIB, mengambil tempat di Aula Engku Hamidah, Lantai 4 Kantor Wali Kota Batam.
"Halaqah ini kita gelar di lantai 4 Kantor Wali Kota Batam. Mereka yang hadir adalah para undangan, kemudian bagi masyarakat yang bermaksud menyimak kegiatan ini, dapat mengakses saluran youtube dan facebook MUI Kota Batam," ujar KH Luqman Rifa'i.
Ditambahkan KH Luqman Rifa'i, Halaqah yang digelar pihaknya, merupakan rangkaian program kerja yang telah diagendakan, sejak kepengurusan MUI Kota Batam dilantik beberapa waktu lalu.
MENGENAL BUYA ARRAZY HASYIM
Melansir Wislah.com, Dr. Arrazy Hasyim, MA merupakan seorang pakar hadits asal Sumatera Barat.
Dirinya lahir di Koto Tangah, Payakumbuh, Sumatra Barat, pada tanggal 21 April 1986 dari pasangan Nur Akmal bin M Nur dan Asni binti Sahar.
Ustaz Razi menempuh pendidikan SD sampai MTsN di Payakumbuh, lalu berpindah ke Bukittinggi untuk melanjutkan pendidikan di MAN/MAKN 2 Bukittinggi pada tahun 2002-2004.
Ustaz Razi melanjutkan studi perguruan tingginya pada jurusan Akidah dan Filsafat di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2004-2009.
Di sela-sela itu, dari tahun 2006-2008, ia aktif belajar kepada Syaikh Prof Dr M Hasan Hitoo; seorang penghafal kitab al-Muwatta’, Dr Badi Sayyid al-Lahham; seorang murid Syaikh Nuruddin Itr, dan Taufiq al-Buti; anak dari Syaikh Muhammad Said Ramadan al-Buthi. Mereka semua berasal dari Suria.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan S2 nya di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2009. Setelah itu, pada tahun 2017 Ustaz Razi menyelesaikan gelar Doktoral S3 nya di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah.
Pada tahun 2016-2017, Ustaz Arrazy Hasyim mendapat kesempatan untuk mengisi aktivitas dakwah di beberapa Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di luar negeri. Beberapa diantaranya adalah KBRI Paris dan KJRI Marseille. Ia juga mengisi dakwah di tengah komunitas muslim di Perancis.
Kesehariannya, Ustaz Arrazy Hasyim bertugas aktif sebagai dosen Pascasarjana Institut Ilmu al-Qur’an (IIQ) Jakarta.
Ia juga dosen ilmu Kalam dan Filsafat Islam di Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2012 sampai dengan 2019.
Selain itu, Ustaz Razi juga aktif sebagai pengajar/pengampu kitab Aqidah Ahlus Sunnah dan hadits Sunan An-Nasa’i dan Ibnu Majah di Darussunnah.
Pada akhir 2018, ia mendirikan Ribath al-Nouraniyah di Tangerang Selatan, takhassus Ilmu Akidah Ahlus Sunnah dan Tasawuf.
Selain pernah menanggapi tokoh Islam Internasional Dr. Zakir Naik, beberapa ceramahnya yang lain pun viral di media sosial.
Salah satunya adalah menanggapi soal klaim sebagian orang yang menganggap bahwa memakai celana cingkrang merupakan bagian dari sunah Nabi.
Jika celana melebihi mata kaki alias tak cingkrang, salatnya tidak sah dan kelak akan masuk neraka.
Menanggapi soal celana cingkrang, Ustaz Razi memberikan penjelasan bahwasanya celana cingkrang tak ada di zaman Nabi. Ia mengungkapkan bahwa celana cingkrang tidak ada di zaman Nabi, melainkan sarung cingkrang. **