Terkait Baliho Gubernur Kepri Tanpa Sertakan Wagub, Begini Kata Kabiro Humas

Jumat, 12 November 2021

Materi baliho Gubernur Kepri, Ansar Ahmad yang tanpa menyertakan wakil gubernur

TRANSKEPRI.COM.BATAM- Munculnya protes dari elemen warga terkait pemasangan baliho Gubernur Kepri, Ansar Ahmad pada sejumlah lokasi di Batam, tanpa menyertakan foto Wakil Gubernur Kepri, Marlin Agustina, ditanggapi Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Kepri, Hasan, S.Sos

Menurut Hasan, pemasangan baliho tersebut mengacu pada aturan Ombudsman Kepri dalam kerangka acuan kerja (KAK) kampanye pelayanan publik oleh pemerintah daerah.

"Sesuai aturan Ombudsman Kepri dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) Kampanye Pelayanan Publik Pemerintah Daerah. Seorang Kepala daerah boleh tampil di baliho atau billboard untuk menyampaikan pesan publik," tulis Hasan dalam pesan yang disampaikannya kepada transkepri.com, Jumat (12/11/21).

Disampaikan Hasan lagi, bahwa dalam pemasangan baliho atau bilboard berdasarkan KAK Kampanye pelayanan publik pemerintah daerah tersebut, boleh juga foto dipasang dengan wakil kepala daerah.

Seperti diberitakan sebelumnya, elemen warga menyampaikan protesnya atas pemasangan baliho pada sejumlah titik di Batam yang menampilkan foto Gubernur Kepri, Ansar Ahmad dan tanpa memajang foto Wakil Gubernur Kepri, Marlin Agustina.

Menurut tokoh pemuda Tanjungpiayu Batam, Joni Pangalila,  pemasangan baliho yang tanpa menyertakan Wakil Gubernur Kepri tersebut, tentu sangat tidak elok dilihat oleh masyarakat, apalagi belum lama ini sempat mencuat adanya keretakan hubungan gubernur dan wakil gubernur.

Hal senada disampaikan akademisi senior Kepri, Joni Ahmad MBA.MM. Menurutnya sebagai seorang gubernur seharusnya Ansar Ahmad memiliki sikap yang pintar merasa.

Diakui Ahmad, jika dilihat dari baliho yang tampil di bundaran Kabil, merupakan kapasitas Ansar Ahmad sebagai Gubernur Kepri, sehingga alangkah lebih baik juga menyertakan foto sang wakil gubernur.

Kendati demikian, mantan pimpinan salahsatu perusahaan BUMN di Batam ini masih berpraduga, bahwa pemasangan baliho tersebut tanpa sepengetahuan Ansar Ahmad. Karena katanya, sebagai seorang gubernur, sangat tidak mungkin Ansar Ahmad akan menyetujui pemasangan baliho tersebut, apalagi di tengah masih memanasnya hubungan gubernur dan wakil gubernur. (tm)