Penampakan sirkuit Mandalika
TRANSKEPRI.COM.JAKARTA-Kejadian dibukanya kemasan (unboxing) milik Ducati yang diduga dilakukan oleh orang-orang yang tidak memiliki wewenang menjadi sorotan negatif jelang penyelenggaraan ajang balap motor world superbike (WSBK) Mandalika, 19-21 November.
Sehari setelah kedatangan logistik WSBK Mandalika, Rabu (10/11), muncul kabar viral mengenai pembukaan kargo tim Aruba.it Ducati yang turut diikuti orang-orang tanpa wewenang.
Dilaporkan media khusus otomotif, Speedweek, ada seorang panitia lokal yang membuka kotak kargo tersebut. Sementara dari media sosial terlihat pula ada orang yang tampak berfoto dengan motor Ducati V4R Panigale.
Direktur Sport Ducati Corse Paolo Ciabatti disebut marah terhadap insiden yang tak terduga ini. Hal ini dianggap sebagai kemunduran di dunia balap motor. Menurut tulisan di Speedweek kejadian unboxing tersebut kembali terulang setelah kejuaraan balap motor berlangsung di negara dunia ketiga pada 40 tahun lalu.
Sementara Direktur Eksekutif SBK Gregorio Lavilla langsung menyampaikan permintaan maaf kepada Ducati dan mengaku telah memecat panitia lokal yang melakukan hal tersebut.
Diramaikan hujatan netizen, kasus unboxing pun menjadi viral pada Kamis (11/11).
Head of Operation and Sporting Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Dyan Dilato membantah pelaku 'unboxing' salah satu motor World Superbike (WSBK) Mandalika sebagai bagian panitia pelaksana.
"Itu oknum [pelaku unboxing motor peserta WSBK] yang memalukan. Bukan dari panitia," kata Dyan kepada CNNIndonesia.com melalui pesan singkat pada Kamis (11/11) siang.
Setelah itu muncul keterangan resmi dari MGPA yang menyatakan permintaan maaf kepada Dorna selaku organisasi penyelenggara balapan WSBK dan MotoGP. Selain itu MGPA juga menghaturkan maaf kepada pecinta olahraga balap motor.
Direktur Utama MGPA Ricky Baheramsjah menyatakan berkomitmen menyelenggarakan WSBK Indonesia 2021 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, The Mandalika, Lombok, NTB pada 19-21 November secara profesional dan sesuai aturan Dorna Sport maupun FIM.
"Kami menyayangkan adanya pihak yang tidak bertanggung jawab telah mendekati motor, mengambil video tanpa izin, dan mempublikasikan video tersebut sehingga menimbulkan keresahan dan kesalahpahaman di antara pelaku industri balap motor," kata Ricky.
"Kami meminta maaf kepada pencinta balap motor tanah air dan internasional atas insiden yang terjadi. Saya pribadi telah
mendiskusikan ini dengan Dorna dan meminta maaf dua hari lalu dan mereka dapat mengerti," ujarnya menambahkan.
Sebagai tindak lanjut MGPA akan berbicara dengan Ducati untuk menjelaskan persoalan yang terjadi. Hal ini jadi konsentrasi MGPA karena menyangkut nama baik Indonesia sebagai penyelenggara WSBK.
Selain itu Ricky juga menyatakan pembukaan kargo logistik WSBK Mandalika sudah sesuai prosedur dengan didampingi perwakilan Dorna.
"Pemeriksaan kargo logistik dilakukan sesuai aturan, telah mendapat izin dan didampingi pihak Dorna selama proses berlangsung," kata Ricky dalam rilis resmi MGPA yang diterima CNNIndonesia.com pada Kamis (11/11).
"Keterlibatan pihak Freight Forwarder mendapat izin dari Dorna Sport dan Bea Cukai untuk membuka peti dan memeriksa karena perlu mengambil nomor sasis. Untuk itu, mereka mendapat izin khusus dari Dorna Sport untuk membuka peti untuk memeriksa isi kargo," ujarnya. (tm)