Salah satu wajah Kota Batam
TRANSKEPRI.COM.BATAM- Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, mempersiapkan diri menjadi tuan rumah rangkaian kegiatan KTT G20. Hal ini diungkapkan Wali Kota Batam Muhammad Rudi, dikutip dari Kantor Berita Antara.
Muhammad Rudi, Kamis (11/11), menyampaikan Bali telah ditetapkan sebagai tempat penyelenggaraan KTT G20 pada 2022. Namun, terdapat banyak rangkaian kegiatan terkait KTT, dan bisa diselenggarakan di daerah selain Bali.
“Presiden menyampaikan, mungkin kegiatan internasional banyak. Kita siapkan Batam, karena salah satunya bisa di sini,” kata Wali Kota yang baru saja menyelesaikan karantina usai kunjungan ke Dubai, UEA.
Baca juga: Kemenpar dan Kadin Gelar Batam Tourism Bisnis Forum 2017
Satu di antara persiapan yang dilakukan Pemkot Batam adalah menambah ruas jalan menuju Kawasan Ekonomi Khusus Nongsa, yang juga merupakan destinasi wisata di Batam. Pemkot Batam akan menambah ruas jalan, taman dan pedestrian di jalan utama Batubesar, menuju Nongsa.
Kios warga yang terbangun di kiri kanan jalan sudah dibongkar sebagai tahapan pembangunan. “Kalau ini selesai, pengembangan wisata Nongsa akan menjadi perhatian, menarik wisman lewat laut dari terminal feri di Nongsa maupun Bandara Hang Nadim,” kata dia.
Selain menyasar sebagai tuan rumah rangkaian kegiatan KTT G20, ia mengatakan pembenahan Nongsa juga sebagai persiapan pembukaan perbatasan secara terbatas gelembung perjalanan dengan Singapura. Sesuai dengan rencana Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, maka gelembung perjalanan di Batam hanya untuk Singapura ke Nongsa.
Baca juga: Puluhan Wanita Cantik Berebut Gelar Miss Tourism Worldwide di Batam
“(Pembangunan jalan) supaya Nongsa menjadi daerah pariwisata sempurna. Menparekraf segera membuka ‘travel bubble’,” kata dia.
Dalam kesempatan itu, ia meminta warga terdampak pelebaran jalan memahami tujuan pemerintah dalam membenahi Nongsa.
“Pemindahan karena ingin membenahi Nongsa menjadi kecamatan pariwisata. Yakin dan percayalah, kalau ini sempurna, yang menikmati warga Nongsa, baru setelah itu warga di luar Nongsa,” kata dia.
Sementara itu, di Jakarta Presiden Jokowi mengatakan sebuah kehormatan Indonesia untuk menjadi presidensi atau keketuaan G20. Dia mengatakan penyelenggaraan KTT G20 di bawah presidensi Indonesia akan dilakukan di Pulau Bali, dan juga di kota-kota lain selain Bali.
“Karena selama satu tahun sejak 1 Desember nanti sampai pada awal November 2022, kita akan menyelenggarakan kurang lebih 150-an pertemuan baik urusan keuangan, urusan iklim, urusan digital ekonomi yang semuanya diselenggarakan di Indonesia,” jelasnya.
Presiden menekankan Indonesia sebagai negara besar dengan sejarah besar, ingin betul-betul memanfaatkan momentum keketuaan G20 untuk mempengaruhi kebijakan-kebijakan dunia dalam rangka apapun. (tm)