Aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang ada di perbatasan Sleman, DIY dan Magelang, Boyolali, serta Klaten,
TRANSKEPRI.COM, SLEMAN - Gunung Marapi masih memuntahkan lava pijar. Hal itu terlihat dari hasil pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), pada Selasa (2/11/2021) pukul 00.00 WIB-06.00 WIB.
BPPTKG mencatat terjadi enam kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 1.200 meter ke arah barat daya. Petugas penyusun laporan aktivitas Gunung Merapi BPPTKG, Heru Suparwaka menyampaikan, cuaca berawan dan mendung.
Angin bertiup lemah ke arah timur dan barat. Suhu udara 16-21°C, kelembaban udara 78-97%, dan tekanan udara 566-717 mmHg. "Secara visual gunung jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati," terangnya, Selasa (2/11/2021).
Untuk kegempaan, gempa guguran tercatat sebanyak 64 kali dengan amplitudo 3-39 mm, durasi 9-147 detik, gempa hembusan sebanyak empat kali, dengan amplitudo 2-7 mm, durasi 13-19 detik. Gempa hybrid atau fase banyak tercatat dua kali, dengan amplitudo 2 mm, S-P 0.3-0.4 detik, durasi 6-8 detik. "Tingkat aktivitas ditetapkan dalam level III atau siaga," paparnya.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor Tenggara–Barat Daya sejauh maksimal 3 km ke arah Sungai Woro, dan sejauh 5 km ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
(net)