YouTube berupaya mencegah anak-anak dari upaya komersialisasi yang ada di kanal mereka melalui aturan baru yang ketat. Foto/BBC.
TRANSKEPRI.COM, JAKARTA - YouTube mempersulit video anak-anak yang dianggap berkualitas rendah untuk memenuhi syarat monetisasi. Platform tersebut menguraikan kebijakan terbarunya dalam sebuah postingan di Blog YouTube, dengan menyebutkan bahwa channel dengan konten “Dibuat untuk Anak-Anak” harus mematuhi serangkaian pedoman yang lebih ketat jika ingin tetap tergabung dalam Program Kemitraan YouTube (YPP).
Kebijakan ini dimaksudkan untuk mencegah pembuat konten anak-anak mengunggah video yang sangat komersial atau bersifat promosi. Selain itu juga video yang diunggah mendorong perilaku atau sikap negatif.
Jika channel melanggar pedoman ini, YouTube dapat menangguhkannya dari YPP. Sementara itu, setiap video individu yang melanggar aturan akan kehilangan pengiklan, demikian dikutip The Verge, Rabu (27/10/2021).
Pedoman baru YouTube ini bisa berefek besar ke sejumlah kanal, termasuk salah satu kanal anak-anak terbesar di YouTube, Ryan's World. Kanal milik Ryan Kaji itu diketahui telah ditonton jutaan orang dan memiliki 30,8 juta pelanggan.
Popularitas besar Youtuber berusia 10 tahun itu telah membuatnya menjadi tontonan di Amazon, bersama dengan dunia virtual di Roblox
Konten video Kaji kebanyakan berisi unboxing mainam, serta memamerkan mainan yang telah Kaji bantu buat.
YouTube mengatakan bahwa mereka telah memberi tahu pembuat konten yang berpotensi terkena dampak untuk membantu mereka mempersiapkan diri sebelum kebijakan mulai berlaku pada bulan November.
(net)