Jadi Mobil Reli, Xpander AP4 Diutak-atik Menyesuaikan Tantangan Alam

Selasa, 26 Oktober 2021

Mitsubishi Xpander AP4 saat beraksi di reli Tanjung Lengsung, Banten, akhir pekan lalu. Foto/XRT

TRANSKEPRI.COM, BANTEN - Mitsubishi Xpander , mobil reli yang dibuat dari basis mobil keluarga Mitsubishi Xpander AP4 terus diutak-aktik menyesuaikan tantangan sirkuit reli yang dihadapi. Hal itu terasa ketika mobil yang dikendarai pebalap nasional Rifat Sungkar itu berhasil menjadi juara kedua di putaran kedua Kejuaraan Nasional Sprint Rally 2021.

Diketahui saat ini Ikatan Motor Indonesia (IMI) telah menetapkan empat putaran Kejuaraan Nasional Sprint Rally 2021. Putaran pertama dan kedua digelar di Tanjung Lesung, Banten.

Putaran pertama dan kedua berlangsung di Tanjung Lesung dengan karakter lintasan gravel atau tanah. Sementara untuk putaran 3 yang berlangsung di Bukit Hambalang dan Putaran 4 di Meikarta akan memiliki lintasan dengan karakter permukaan yang keras, yaitu berbatu dan aspal.

Meski berada sama-sama di Kawasan Tanjung Lesung, kondisi trek gravel antara putaran 1 dan putaran 2 memiliki perbedaan. Pada putaran pertama, yang berlangsung bulan April silam, lintasan berada di bibir pantai, dengan area terbuka dan memiliki kontur yang rata. Sementara pada putaran kedua, lintasan lebih tertutup yang dinaungi pohon-pohon dan jenis tanahnya lebih keras. Permukaan lintasannya pun berkontur naik turun tidak flat atau rata.
Pereli Mitsubishi Xpander Rally Team, Rifat Sungkar mengatakan kedua lintasan tersebut memiliki tantangan yang berbeda. “Pada lintasan putaran pertama, permukaannya cenderung rata sehingga pereli dapat melihat jelas arah lintasan di depan. Sementara pada putaran kedua, lintasannya naik turun dan pandangan terbatas karena terhalang semak tinggi dan pepohonan, sehingga pace note yang dibuat navigator harus memiliki akurasi yang lebih tinggi,” ucap Rifat Sungkar.

Mitsubishi Xpander AP4 juga akan menghadapi tantangan berbeda pada putaran ketiga dan keempat. Pada tanggal 13-14 November 2021, Kawasan Bukit Hambalang, Sentul, Jawa Barat, yang akan menjadi arena untuk Putaran 3 merupakan area perbukitan yang didominasi permukaan jalan berbatu. Lintasan yang naik turun dan penuh kelokan menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi pereli maupun tunggangannya.

“Saya belum mencoba trek di Sentul ini, namun saya sudah melihatnya. Jalanannya berbatu, naik turun dan berkelok-kelok. Di lintasan ini performa mobil mendapat tantangan cukup besar,” terang Rifat Sungkar.
Sementara itu, putaran 4 yang menjadi seri pamungkas Kejurnas Sprint Rally 2021, akan berlangsung di Meikarta, pada tanggal 27-28 November, pereli bakal menghadapi tantangan di permukaan aspal.
Tidak sedikit yang menganggap lintasan aspal kurang menyuguhkan tantangan menarik sebagai lintasan sprint rally, padahal tidak demikian. Di lintasan aspal, tim rally harus mampu membuat settingan mobil yang tepat mulai dari travel suspension (tinggi rendahnya suspensi), sistem pengereman dan sebagainya.

Di sisi lain, pereli juga harus mengerahkan kemampuan terbaik mereka, termasuk menyesuaikan gaya balap. Persaingan di lintasan aspal pun juga akan menjadi lebih ketat, sebab catatan waktu setiap pereli hanya dibedakan dalam hitungan sepersekian detik saja.

“Di lintasan aspal, mobil harus diset lebih rendah agar tidak limbung dan pereli harus menyesuaikan gaya balap terutama dalam hal pengereman. Jika tidak, rem akan cepat aus dan menjadi blong,” papar Rifat Sungkar.

Rifat Sungkar sangat mengapresiasi IMI karena telah menyuguhkan lintasan yang bervariasi dan memiliki tantangan yang berbeda-beda dalam kalender Kejurnas Sprint Rally 2021 ini. Selain lebih menarik, menurut Rifat, kemampuan pereli maupun tim rally dalam menghadapi berbagai kondisi pun menjadi lebih terasah.

“Ujung-ujungnya, dunia rally Indonesia akan lebih berkembang, baik itu dari skill perelinya, kemampuan mekaniknya, juga atraksi yang dihadirkan untuk penonton,” ucap Rifat Sungkar.
(net)