China kembali lockdown
TRANSKEPRI.COM.JAKARTA- Otoritas wilayah bagian utara China kembali melakukan penutupan wilayah (lockdown) akibat lonjakan kasus Covid-19. Dalam seminggu terakhir, China mencatat penambahan kasus harian positif lebih dari 100 di 11 provinsi negara itu.
"Sejak 17 Oktober, ada beberapa penyebaran virus secara lokal yang terjadi di China, dan mereka berkembang pesat," ujar juru bicara Komisi Kesehatan Nasional China, Mi Feng, pada Minggu (24/10).
Beberapa provinsi yang mengalami kenaikan angka kasus harian Covid-19 antara lain Mongolia dalam, Gansu, Ningxia, Guizhou, dan Beijing."Ada risiko bahwa penyebaran ini dapat menyebar lebih parah lagi."
Pada Minggu (24/10), ibukota China, Beijing, memperketat perbatasan mereka. Masyarakat yang datang dari wilayah dengan kasus positif harus menunjukkan hasil tes negatif dan menjalani pemantauan kesehatan selama 14 hari.
Kenaikan kasus positif Covid-19 di China terus berlangsung walaupun 75 persen masyarakat negara itu sudah divaksin.Beijing mencatat penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 14 kasus dalam penyebaran yang terjadi akhir-akhir ini. Padahal, kota itu akan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin pada Februari 2022.
Dalam menangani lonjakan kasus ini, China berencana mengizinkan anak 3 sampai 11 tahun untuk menerima vaksin, dikutip dari Associated Press.
Sebelumnya, China mengizinkan Sinovac, vaksin buatan negara itu, untuk digunakan pada anak 3 sampai 17 tahun. Walaupun demikian, Negeri Tirai Bambu hanya memberikan vaksin untuk anak 12 tahun ke atas.
Menurut data pelacak penerbangan VariFlight, bandara di daerah dengan kasus Covid-19 membatalkan ratusan penerbangan mereka. Sekitar 60 persen penerbangan dari dua bandara utama di Xi'an dan Lanzhou telah dibatalkan, demikian dikutip AFP.China juga sempat membatalkan ratusan penerbangan akibat lonjakan kasus Covid-19 ini. Pembatalan itu dilakukan pada Kamis (21/10).
Mengutip Worldometers, total kasus positif di China sebanyak 96.797, dengan jumlah kematian total mencapai 4.636. (tm)