Truth Social garapan mantan Presiden Donald Trump melanggar perjanjian lisensi perangkat lunak sumber terbuka. Foto/dok
TRANSKEPRI.COM, JAKARTA - Software Freedom Conservancy (SFC) mengatakan jaringan media sosial baru Truth Social garapan mantan Presiden Donald Trump melanggar perjanjian lisensi perangkat lunak open source. Trump Media and Technology Group (TMTG) memiliki waktu 30 hari untuk mematuhi persyaratan lisensi sebelum aksesnya dihentikan.
Dikutip dari The Verge, Sabtu (23/10/2021), SFC mengatakan, siapa pun dapat dengan bebas menggunakan kembali kode Mastodon. Tetapi mereka harus mematuhi Lisensi Publik Umum Affero atau AGPLv3 yang mengatur kode itu.
SFC melihat Truth Social tidak mematuhi lisensi itu dan pada kenyataannya media sosial itu sebagai hak milik. Pengembangnya tampaknya berusaha untuk menghapus referensi yang membuat koneksi Mastodon menjadi jelas.
“Lisensi tersebut dengan sengaja memperlakukan semua orang setara, tetapi mereka harus beroperasi di bawah aturan yang sama dari lisensi copyleft yang berlaku untuk orang lain. Hari ini, kami melihat Grup Media dan Teknologi Trump mengabaikan aturan penting itu," tulis rekan kebijakan SFC Bradley Kuhn dalam sebuah posting blog.
Truth Social belum resmi diluncurkan tetapi pengguna dapat mengakses versi uji platform, di mana banyak dari mereka membuat akun lelucon yang membanjiri layanan dengan pengumuman perusahaan palsu dan bahkan posting Donald Trump palsu.
SFC meminta agar TMTG menawarkan semua pengguna ini akses ke kode sumber Truth Social. “Jika mereka gagal melakukan ini dalam waktu 30 hari, hak dan izin mereka dalam perangkat lunak akan dihentikan secara otomatis dan permanen,” kata Kuhn.
Jika Truth Social gagal menyediakan kode sumber, SFC dapat menuntutnya karena melanggar persyaratan lisensi yang digunakannya. Awal tahun ini, grup tersebut menggugat pembuat elektronik Vizio karena masalah yang sama.
"Kami akan mengikuti masalah ini dengan sangat cermat dan menuntut agar Grup Trump memberikan sumber yang sesuai kepada semua yang menggunakan situs tersebut," tulis Kuhn.
Pendiri Mastodon, Eugen Rochko mengaku akan mengambil langkah hukum untuk masalah ini. “Kepatuhan dengan lisensi AGPLv3 kami sangat penting karena ini menjadi dasar di mana saya dan pengembang lain bersedia memberikannya gratis,” katanya kepada Talking Points Memo.
(net)