Ilustrasi: Perkosaan
TRANSKEPRI.COM.JAKARTA- Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah (Sulteng) menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan kasus dugaan asusila oleh oknum kapolsek, Iptu ID, di Kabupaten Parigi Moutong secara transparan.
"Oknum Kapolsek tersebut sudah menjalani pemeriksaan oleh Propam sejak Jumat yang lalu, dan saat ini masih diperiksa lagi," kata Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol Didik Supranoto di Palu, seperti dikutip dari Antara, Senin (18/10).
Didik menerangkan Iptu ID bakal menjalani dua pemeriksaan yaitu terkait dugaan pelanggaran etik sebagai seorang anggota Polri, kemudian sebagai terduga pelaku dalam tindak pidana umum.
"Nanti akan kami sampaikan kembali updatenya dari penyidik seperti apa pidana umumnya pasalnya apa yang akan dikenakan, dan kami berkomitmen untuk menyelesaikan keduanya itu baik dari sisi kode etiknya maupun pidananya," ujar Kombes Pol Didik, Senin Malam.Meski begitu pihak Polda Sulteng belum merinci pidana umum yang akan dikenakan terhadap oknum Kapolsek itu.
Berdasarkan kode etik institusi Polri, Didik menyampaikan oknum kapolsek itu secara jelas melakukan pelanggaran yang tidak semestinya dilakukan sebagai salah satu seorang pimpinan Polri.
Saat ini, Polda Sulteng telah membebastugaskan Iptu ID dari jabatannya sebagai Kapolsek Parigi untuk fokus dalam dua sidang tersebut."Secara pidana masih menunggu dulu hasil dari penyelidikan, dan sementara sampai malam ini juga korban tengah menjalani pemeriksaan sebagai pelapor terhadap dalam pidananya itu," terangnya.
Sebelumnya, seorang anak tersangka di Parigi, Sulteng mengaku ditiduri oleh Kapolsek Parigi Iptu ID. Perempuan berinisial S dan berusia 20 tahun itu mengaku hampir 3 pekan dibujuk oleh Iptu ID dengan janji ayahnya selaku tersangka akan dibebaskan. (tm)