Pesawat Ukraina yang Jatuh di Iran Dihantam Dua Rudal

Rabu, 15 Januari 2020

Pesawat Ukraina jatuh di Iran

TRANSKEPRI.COM.JAKARTA ?? Rekaman kamera keamanan menampakkan dua rudal Iran diluncurkan ke langit sebelum mengenai pesawat Boeing 737 milik maskapai Ukraine International Airline hingga jatuh pada Rabu (8/1) pekan lalu.

Laporan yang dirilis New York Times menunjukkan dua rudal tersebut ditembakkan secara terpisah dengan jeda 30 detik. Rekaman kamera ini mengungkap dugaan terkait transponder pesawat yang sempat diduga tidak berfungsi.

Belakangan diketahui jika transponder mati karena terkena serangan pertama, sebelum terkena serangan rudal kedua. Hal inilah yang membuat pemancar radio di pesawat tidak mengirimkan sinyal komunikasi kepada stasiun di darat.
 

Atas kesalahan itu, penegak hukum Iran menangkap 30 tentara yang diduga terlibat dalam insiden salah tembak. Pengumuman itu disampaikan di tengah aksi unjuk rasa sebagai protes atas perbuatan militer di tengah ketegangan dengan Amerika Serikat.Dalam rekaman yang sama, pesawat dengan nomor penerbangan PS752 terlihat sempat berusaha berputar balik kembali ke bandara Teheran, Iran.

Times seperti dilansir AFP mengungkapkan rekaman video tersebut diambil dari Bidhaneh, sebuah desa yang berjarak sekitar 6,5 kilometer dari basis militer Iran.

Pesawat sipil milik Ukraina jatuh dan menewaskan 176 penumpang dan awak kabin. PM Kanada Justin Trudeau sempat mengeluarkan pernyataan jika pesawat tersebut jatuh setelah dihantam rudal Iran. Iran sempat membantah tudingan tersebut.

Presiden Iran, Hassan Rouhani akhirnya mengakui jika pesawat tersebut jatuh setelah dihantam rudal akibat faktor kesalahan manusia (human error). Pernyataan itu disampaikan Rouhani disela percakapan telepon dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

"Kami telah berbicara dengan presiden Iran dan dia menyampaikan bahwa insiden itu terjadi akibat kesalahan manusia, dan beliau menjanjikan seluruh pihak yang bertanggung jawab tidak akan bisa menghindar dari hukuman," kata Menteri Luar Negeri Ukraina, Vadym Prystaiko, dalam sebuah wawancara radio di Inggris, seperti dikutip CNN, Senin (13/1).

"Penyelidikan menyeluruh tengah dilakukan dan sejumlah orang sudah ditangkap terkait proses tersebut," kata juru bicara aparat penegak hukum Iran, Gholamhossein Esmaili, seperti dilansir Associated Press, Selasa (14/1).(009)