bocah itu terjebak di dalamnya. Diketahui, suhu udara di UEA saat musim panas mencapai 43 derajat Celsius. FOTO Ilustrasi/ IST
TRANSKEPRI.COM, SHARJAH - Gelombang panas ekstrem yang terjadi beberapa pekan ini memakan korban manusia. Seorang bocah laki-laki di Sharjah, Uni Emirat Arab (UEA), yang tak disebutkan namanya ini, tewas terpanggang akibat tingginya suhu musim panas di negara itu.
Seperti dilansir dari khaleejtimes Kamis (14/10/2021), entah bagaimana, ia terkunci dalam mobil, yang pasti insiden itu bermula ketika bocah berusia 8 tahun ini masuk ke mobil milik tetangganya yang ternyata tidak terkunci.
Nahas, menurut keterangan yang dirilis Kepolisian Sharjah, bocah itu terjebak di dalamnya. Diketahui, suhu udara di UEA saat musim panas mencapai 43 derajat Celsius.
Bocah itu pun akhirnya mati lemas dan terpanggang setelah terjebak selama beberapa jam di dalam mobil. Polisi tidak membeberkan identitas bocah itu secara rinci, hanya mengatakan bahwa korban berasal dari Asia.
Tidak ada sesuatu yang dianggap mencurigakan dalam peristiwa kematian anak itu. Polisi Sharjah mengeluarkan peringatan kepada para pengemudi agar tak lupa mengunci pintu setiap kali meninggalkan kendaraan mereka saat diparkir.
Suhu di beberapa bagian UEA, termasuk Sweihan di al-Ain, menembus batas 50 derajat Celsius. Daerah Sweihan bahkan mengalami panas yang memecahkan rekor di awal bulan ini, ketika suhu mencapai 51,7 Celsius pada Juli lalu.
Badai matahari yang tengah mendera bumi menibulkan panas berlebih, gelombang solar yang menghantam bumi dengan kecepatan lebih dari 500 kilometer per detik atau 1,8 juta kilometer perjam.
Astronom Tony Phillips mengatakan, badai geomagnetik kelas G1 kecil yang puncaknya terjadi pada 12 Oktober 2021 ketika aliran angin matahari diperkirakan menghantam medan magnet bumi.
"Efek badai matahari timbulkan, The heat of hell alias mendekati panas Neraka. Bahan gas tersebut mengalir lebih cepat dari 500 km / s dari lubang ekuator di atmosfer matahari," katanya.
(net)