oksigen di Bumi bisa berakhir hanya 20-30 persen dari umur planet secara keseluruhan. Foto/dok
TRANSKEPRI.COM, JAKARTA - Upaya para ilmuwan untuk menemukan planet lain yang dapat dihuni tak lepas dari kondisi bumi yang kian rentan. Para ilmuwan memperkirakan, perubahan iklim yang drastis membuat atmosfer menipis dan mengurangi kadar oksigen di bumi sehingga bisa memusnahkan kehidupan.
Memang kondisi itu tidak datang secepat sekarang namun jika perubahaan iklim dibiarkan maka lambat laun atmosfer bumi akan menipis. Ini akan membawa planet kembali ke keadaan seperti pada Peristiwa Oksidasi Hebat (GOE) sekitar 2,4 miliar tahun yang lalu.
Dilansir Science Alert, Senin (11/10/2021), ilmuwan sudah mengingatkan kalau atmosfer bukan filter permanen untuk melindungi bumi. Penelitian terhadap deoksigenasi bisa menjadi peringatan bahwa kehidupan di bumi bisa musnah.
"Penurunan oksigen sangat ekstrem, kondisinya nanti bisa satu juga kali lebih sedikit dari oksigen saat ini," kata ilmuwan Bumi Chris Reinhard, dari Institut Teknologi Georgia, kepada New Scientist awal tahun ini.
Menurut perhitungan yang dilakukan Reinhard dan ilmuwan lingkungan Kazumi Ozaki, dari Universitas Toho di Jepang, sejarah layak huni yang kaya oksigen di Bumi bisa berakhir hanya 20-30 persen dari umur planet secara keseluruhan.
"Atmosfer setelah deoksigenasi hebat ditandai dengan peningkatan metana, kadar CO2 rendah, dan tidak ada lapisan ozon," kata Ozaki.
Penelitian ini sangat relevan bagi ilmuwan untuk mulai mencari planet yang dapat dihuni di luar Tata Surya. Kini astronom mulai membidik luar tata surya dengan teleskop tercanggih yang dimilikinya.
Ilmuwan juga mencari tanda-tanda biologis lain selain oksigen untuk memiliki peluang terbaik untuk menemukan kehidupan di luar tata surya. Studi ini adalah bagian dari proyek NASA NExSS (Nexus for Exoplanet System Science), yang menyelidiki kelayakhunian planet selain planet kita.
(net)