Dedengkot musyrik Quraisy yang divonis ahli neraka diringankan siksanya setiap hari Senin karena bergembira dengan kelahiran Nabi Muhammad. Foto ilustrasi/Ist
Setiap Rabiul Awal, kisah ini sering disampaikan untuk menyambut Maulid Nabi yang jatuh 12 Rabiul Awal. Maulid Nabi bukan sekadar tradisi tahunan, namun di dalamnya ada fadhillah mulia bagi yang bergembira atas hari kelahiran Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Dalam satu riwayat sahih, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari Senin, maka beliau pun menjawab: "Di hari itulah saya dilahirkan, dan pada hari itu pula wahyu diturunkan atasku." (HR Muslim)
Salah satu keberkahan memuliakan hari kelahiran Rasulullah (Maulid Nabi) dapat kita lihat dari kisah Abu Lahab, seorang dedengkot kaum musyrik Quraisy yang divonis sebagai ahli neraka. (Lihat Surat Al-Lahab).
Abu Lahab yang kafir mendapat keringanan siksa oleh Allah setiap hari Senin karena bergembira dengan lahirnya Nabi Muhammad, yang juga keponakannya. Berikut ceritanya.
Dikisahkan, Abu Lahab pernah memerdekakan budaknya Tsuwaibah ketika ia menyampaikan berita kelahiran Nabi Muhammad. Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu melihat Abu Lahab dalam mimpinya setelah meninggalnya Abu Lahab.
Dalam mimpinya, Ibnu Abbas menanyakan kepada Abu Lahab tentang keadaannya, maka Abu Lahab menjawab: "Setelah aku wafat, aku tidak melihat akan adanya suatu kebaikan yang menghampiriku kecuali aku diberi minum dan diringankan siksaku setiap malam Senin, sebab aku memerdekakan budakku Tsuwaibah."
Sumber kisah diringankannya siksa Abu Lahab ini terdapat dalam hadis berikut:
قَالَ عُرْوَةُ وثُوَيْبَةُ مَوْلَاةٌ لِأَبِي لَهَبٍ كَانَ أَبُو لَهَبٍ أَعْتَقَهَا فَأَرْضَعَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا مَاتَ أَبُو لَهَبٍ أُرِيَهُ بَعْضُ أَهْلِهِ بِشَرِّ حِيبَةٍ قَالَ لَهُ مَاذَا لَقِيتَ قَالَ أَبُو لَهَبٍ لَمْ أَلْقَ بَعْدَكُمْ غَيْرَ أَنِّي سُقِيتُ فِي هَذِهِ بِعَتَاقَتِي ثُوَيْبَةَ
"Berkata 'Urwah "Tsuwaibah adalah bekas budak Abu Lahab ,pada waktu itu Abu Lahab membebaskannya, lalu Tsuwaibah pun menyusui Nabi صلى الله عليه وسلم. Ketika Abu Lahab meninggal, ia pun diperlihatkan kepada sebagian keluarganya di alam mimpi dengan keadaan yang memprihatinkan. Sang kerabat berkata padanya, Apa yang telah kamu dapatkan? Abu Lahab berkata: Setelah kalian, aku belum pernah mendapati sesuatu nikmat pun, kecuali aku diberi minum lantaran memerdekakan Tsuwaibah."
Hadis ini diriwayatkan banyak dari para ulama hadis dan ulama sejarah, di antaranya:
1) Imam al-Bukhari dalam kitab sahihnya.
2) Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Kitab Fathulbarinya.
3) Al-Hafidz Ibnu Katsir dalam Kitab Sirah an-Nabawiyahnya.
4) Al-Hafidz Al-Baghowi dalam kitab Syarah Sunnahnya.
5) Al-Hafidz Al-Baihaqi dalam kitab Dalaailnya.
Imam Al-Hafidz Ibnu Katsir dalam Kitab Bidayah wa Nihayahberkata: "Diringankannya siksaan Abu Lahab adalah berupa balasan dari rasa gembiranya ia ketika Nabi dilahirkan kemudian ia memerdekakan budaknya Tsuwaibah."
Jika Abu Lahab yang kafir dan Al-Qur'an sendiri mencelanya mendapat keringanan siksa sebab kegembiraannya atas kelahiran Nabi, maka bagaimana dengan umat muslim yang bergembira dengan kelahiran Nabi Muhammad dan mencintainya sepanjang masa?
Semoga kita termasuk orang yang mendapatkan keutamaan dari Allah yang Maha Pemurah berkat Maulid Nabi dan kecintaan kepada Baginda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.